Duh! ABG Dirantai di Bekasi Ditelantarkan Ortu-Tak Pernah Disekolahkan

Duh! ABG Dirantai di Bekasi Ditelantarkan Ortu-Tak Pernah Disekolahkan

Mulia Budi - detikNews
Sabtu, 23 Jul 2022 16:58 WIB
Hand of prisoner grabbed the metal  fence in black and white
Ilustrasi kekerasan pada anak (Foto: dok. Thinkstock)
Bekasi -

Remaja laki-laki berinisial R (15) di Bekasi, Jawa Barat, dirantai orang tuanya yang mengira anaknya berkebutuhan khusus. Polisi mengungkap orang tua R menelantarkan korban dan tidak pernah menyekolahkannya sama sekali.

"Anaknya tidak sekolah sama sekali ya, tidak pernah sekolah itu satu, menelantarkan itu, tidak menyekolahkan anaknya," kata Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Hengki dalam jumpa pers kepada wartawan, Sabtu (23/7/2022).

Menurut Hengki, R memiliki keterbatasan. Tetapi, bagaimanapun kondisi R, seharusnya orang tuanya memberikan pendidikan yang menjadi salah satu hak anak.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Di balik keterbatasan anak tersebut, walaupun ada kekurangan, ya anak autis pun memang ditampung untuk sekolah. Ini orang tuanya tidak menyekolahkan, itu salah satu menelantarkan," ujarnya.

Saat ini R menjalani perawatan oleh dokter ahli gizi hingga ahli kejiwaan. Menurut Hengki, R sudah mulai happy setelah ditemui Kak Seto.

ADVERTISEMENT

"Ya itu sedang dirawat dulu oleh dokter, baik dokter gizi, ahli gizi, maupun ahli kejiwaan di sana. Kalau kita kemarin berkunjung sama Kak Seto ya dia udah mulai happy, udah bisa menyampaikannya," ujarnya.

Baca selengkapnya di halaman selanjutnya.

Simak Video 'Polisi Tetapkan Orang Tua yang Rantai Anaknya di Bekasi Jadi Tersangka':

[Gambas:Video 20detik]




Orang Tua Tega Rantai Anaknya Sendiri

Sebelumnya, orang tua di Bekasi, Jawa Barat, tega merantai anaknya sendiri berinisial R (15) karena menduga berkebutuhan khusus. Usut punya usut, ibu tiri korban, A (39), bekerja sebagai relawan dan guru anak berkebutuhan khusus (ABK).

"Ayahnya bekerja sebagai sopir pribadi, kemudian ibunya bekerja sebagai tenaga relawan atau guru dari anak anak berkebutuhan khusus. Untuk ibunya sendiri, yang ini bukan ibu kandung dari anak tersebut," kata Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kota Kompol Ivan Adhitya kepada wartawan, Jumat (22/7/2022).

Korban terpaksa dirantai orang tuanya sendiri karena khawatir akan merugikan orang lain. Kaki dan tangan korban dirantai agar pergerakannya terbatas.

"Awalnya kedua orang tua dari korban berpikir bahwa korban adalah seorang anak yang berkebutuhan khusus, maka khawatir anak tersebut akan merugikan lingkungan tempat tinggalnya, baik itu di dalam rumahnya maupun di luar rumahnya," ujarnya.

"Sehingga kedua orang tua tersebut berinisiatif mengekang atau membatasi pergerakan anak tersebut dengan cara yang salah, yaitu dengan cara mengikat dua tangan anak tersebut dan kakinya agar dia tidak dapat pergi ke mana-mana atau mengganggu warga sekitar," ujarnya.

Halaman 2 dari 2
(mea/bar)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads