Jakarta -
Wakil Gubernur DKI Jakarta Riza Patria memandang usulan polisi mengatur jam masuk kantor perlu dibahas bersama pihak terkait. Karena itu, Pemprov DKI terus berupaya mengintegrasikan transportasi publik sebagai solusi terkini mengatasi kemacetan Jakarta.
"Kami menghormati usulan dari polda terkait usulan jam masuk kantor mungkin sekolah, namun demikian ini tidak bisa kita bahas secara internal Polda Metro tapi juga harus didiskusikan dan dibahas dengan semua stakeholder pemerintah pusat dan swasta," kata Riza di Symphony of the Sea, Ancol Taman Impian, Jakarta Utara, Sabtu (23/7/2022).
"Prinsipnya, kami Pemprov terus mengupayakan pembangunan pengendalian tarnsportasi, kami bersyukur berbagai upaya kita lakukan meningkatkan transportasi publik yang maju yang terintegrasi," sambungnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Riza menyebut moda integrasi membuat beragam angkutan umum terkoneksi, mulai dari MRT, LRT, mikrolet hingga ojek online sekalipun. Tak sekadar itu, pihaknya juga melakukan perluasan trotoar hingga perpanjangan jalur sepeda demi mendorong masyarakat beralih dari kendaraan motor pribadi.
"Tidak hanya modanya terintegrasi, mulai dari commuter kemudian juga MRT LRT tapi juga sampai mikrobus, mikrolet bahkan sampai Gojek kita integrasikan," ujarnya.
Riza juga berbicara soal penerapan tarif integrasi antarmoda. Melalui sistem ini, Riza meyakini Jakarta mengalami perubahan terhadap pembenahan transportasi publik.
"Yang tidak kalah penting adalah integrasi tiket, juga sudah kita mulai, jadi insyallah Jakarta telah mengalami transformasi transportasi publik yang luar biasa," imbuhnya.
Simak usulan polisi di halaman berikutnya.
Saksikan Video 'Polisi Usul Atur Jam Kantor Cegah Macet, Wagub DKI Bilang Begini':
[Gambas:Video 20detik]
Polisi Usul Jam Kantor Diatur
Sebagaimana diketahui, Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Latif Usman menyiapkan sejumlah program untuk mengatasi kemacetan di Jakarta. Latif mengusulkan agar jam keberangkatan pekerja diatur supaya tidak menumpuk pada jam yang sama.
Usulannya ini berangkat dari hasil analisisnya terkait kemacetan Jakarta pada jam rawan pagi hari. Dari hasil pengamatannya, mobilitas pekerja hingga pelajar berangkat pada jam bersamaan, sehingga mengakibatkan kemacetan di jalan.
"Sekarang gini, jam 6 sampai 9 pagi kan padat di Jakarta. Nah, jam 9 sampai jam 2 siang agak lengang di Jakarta. Maksud saya, jam 9 pagi ini (agar) ada pengaturan kegiatan masyarakat," kata Latif saat dihubungi detikcom, Rabu (20/7).
Menurut Latif, usulan itu tengah dikaji dengan matang. Pihaknya akan segera menggelar rapat koordinasi dengan sejumlah instansi terkait.
"Kita akan adakan koordinasi, kita rapatkan. Bila perlu, kalau masyarakat yang bisa kerja malam, ya malam, biar jangan semuanya siang semua," jelas Latif.
"Sekarang kan sudah ada pembatasan gage. Kita sekarang mengusulkan untuk pembagian jam waktu operasional kerja mereka," tambahnya.
Latif menjelaskan kepadatan lalu lintas yang terjadi di Jakarta akibat seragamnya kegiatan pekerja dan sekolah di Jakarta. Dia mengupayakan agar adanya peraturan yang bisa membagi waktu aktivitas di masyarakat, sehingga mobilitas di jalan bisa terurai.
"Saya mengusulkan mengatur aktivitas kerja mereka. Seperti kelompok anak sekolah mereka aktivitasnya kan jam 7 pagi, kelompok pekerja esensial mereka apel di kantor jam 8, jam 9. Nah, yang kritikal jam 10 atau jam 11 siang, sehingga mereka akan berangkatnya tidak bersama-sama. Jadi saya ingin melakukan koordinasi ini," ucap Latif.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini