Polisi mengusulkan agar jam berangkat kerja diatur demi menghindari penumpukan di jalan yang berimbas kemacetan di Jakarta. Fraksi NasDem DPRD DKI Jakarta menilai usulan itu perlu dikaji lebih mendalam.
"Ide-ide seperti itu perlu ada kebijakan yang perlu dikaji lagi lebih mendalam. Karena ini perlu penyelarasan di seluruh aspek, aspek dari pekerjanya, perusahaannya," kata Sekretaris F-NasDem DPRD DKI Jakarta, Nova Harivan Paloh kepada wartawan, Rabu (20/7/2022).
Sebab, menurutnya, para pekerja di Jakarta banyak yang berasal dari kota penyanggah seperti Bogor, Depok, Tangerang, hingga Bekasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nova menyebut meskipun jam kantor di Jakarta ada yang menerapkan waktu masuk kerja siang seperti jam 10.00 WIB, pekerja yang dari kota penyanggah Jakarta akan berangkat dari rumahnya lebih pagi. Hal itu juga akan berdampak pada kemacetan di wilayah perbatasan ke Jakarta.
"Misal waktu kerjanya jam 10.00, tapi dia harus jalan dari rumah jam 08.00 atau jam 07.00 kan, yang dari luar Jakarta dia lebih pagi lagi datang dari rumah," ucapnya.
"Nggak hanya macet di Jakarta aja, tapi mau masuk ke Jakartanya pun macet meskipun nggak ke Jakarta karena misalnya daerah perlintasan," tambahnya.
Dia mengatakan kemacetan di Jakarta disebabkan meningkatnya jumlah kendaraan bermotor setiap tahunnya. Oleh sebab itu, dia mendorong agar masyarakat lebih memanfaatkan transportasi publik yang telah tersedia di Jakarta seperti TransJakarta, KRL hingga MRT.
"Kita berharap warga Jakarta yang sekarang menggunakan sarana transportasi yang sudah disediakan Pemprov DKI, misalnya MRT, ada TransJ," ujarnya.
Nova tidak memungkiri bahwa saat ini transportasi publik di Jakarta masih perlu ditingkatkan lagi pelayanannya. Menurutnya, Pemprov DKI Jakarta harus menciptakan pelayanan transportasi publik yang bisa membuat masyarakat nyaman dan mudah dijangkau saat berangkat kerja.
"Nah ini bagaimana kita menyediakan sarana transportasi yang istilahnya mungkin dari perumahan sampe halte busway-nya harus pakai kendaraanya yang nyaman. Sehingga masyarakat bisa bertransportasi melalui sarana publik yang bener-bener nyaman dan mudah dijangkau," katanya.
"Jadi (masyarakat mau) tiap hari pake kendaraan publik karena ada rasa kenyamanan, sampe kantornya pun istilahnya tenang segala macam, tidak berdesak-desakan," imbuhnya.
Lihat juga Video: Anti Kejebak Macet! Ini Cara Cek Arus Lalu Lintas Lewat CCTV Online