Wagub DKI soal Usul Atur Jam Kerja Hindari Macet: Pemprov Tak Bisa Sepihak

Wagub DKI soal Usul Atur Jam Kerja Hindari Macet: Pemprov Tak Bisa Sepihak

Tiara Aliya Azzahra - detikNews
Kamis, 21 Jul 2022 17:35 WIB
Pengendara motor dan mobil mengalami kemacetan di Jalan KH Abdulah Syafei, Jakarta Selatan, Selasa (19/7/2022). Hingga pukul 10.00 WIB Kemacetan panjang hingga kurang lebih 6 km masih terjadi mulai pom bensin pasar gembrong hingga Mall Ambasador Kuningan Jakarta. Kendaraan berjalan merayap sesekali berhenti. Hal ini terjadi karena tingginya volume kendaraan.
Ilustrasi macet di Jakarta (Agung Pambudhy/detikcom)
Jakarta -

Polisi mengusulkan agar jam berangkat kerja diatur demi menghindari kemacetan di jalanan Jakarta. Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan pihaknya tak bisa mengambil keputusan sepihak.

"Usulan itu kan tidak bisa diputuskan secara sepihak oleh Pemprov. Itu kan menyangkut banyak hal, tidak hanya pemerintahan di Pemprov tetapi juga pemerintahan lainnya, swasta, ini kan kebijakan tidak mudah yang bisa diputuskan sepihak. Ini perlu kerja sama semua. Kebijakan ini juga perlu dukungan pemerintah pusat," kata Riza di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (21/7/2022).

Dia mengatakan usulan itu juga bakal didiskusikan lebih lanjut antara Dishub DKI dan kepolisian. Dia mengatakan evaluasi masalah lalu lintas selalu dilakukan berkala.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Nanti masalah ini kita diskusikan. Dari Dishub, Polda, selalu melakukan evaluasi terkait masalah transportasi, kemacetan di Jakarta," katanya.

Riza mengatakan Pemprov DKI juga telah punya program untuk mengurangi kemacetan. Dia mencontohkan soal integrasi transportasi umum.

ADVERTISEMENT

"Teman-teman lihat berapa peningkatannya, peningkatan sudah lebih dari 1 juta orang yang gunakan TransJakarta. Transportasi makin baik, jalur sepeda, kemudian juga trotoar, jalan, jembatan, semua kita perbaiki, integrasi moda transportasi bahkan juga ticketing. JakLingko semua semakin baik dan kita mendapatkan award ya, jadi sesuatu yang sudah semakin baik transportasi di Jakarta," ujarnya.

Sebelumnya, Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Latif Usman menyiapkan sejumlah program untuk mengatasi kemacetan di Jakarta. Latif mengusulkan agar jam keberangkatan pekerja diatur supaya tidak menumpuk pada jam yang sama.

Usulannya ini berangkat dari hasil analisisnya terkait kemacetan Jakarta pada jam rawan pagi hari. Dari hasil pengamatannya, mobilitas pekerja hingga pelajar berangkat pada jam bersamaan, sehingga mengakibatkan kemacetan di jalan.

"Sekarang gini, jam 6 sampai 9 pagi kan padat di Jakarta. Nah, jam 9 sampai jam 2 siang agak lengang di Jakarta. Maksud saya, jam 9 pagi ini (agar) ada pengaturan kegiatan masyarakat," kata Latif saat dihubungi detikcom, Rabu (20/7).

Menurut Latif, usulan itu tengah dikaji dengan matang. Pihaknya akan segera menggelar rapat koordinasi dengan sejumlah instansi terkait.

"Kita akan adakan koordinasi, kita rapatkan. Bila perlu, kalau masyarakat yang bisa kerja malam, ya malam, biar jangan semuanya siang semua," jelas Latif.

"Sekarang kan sudah ada pembatasan gage. Kita sekarang mengusulkan untuk pembagian jam waktu operasional kerja mereka," tambahnya.

Latif menjelaskan kepadatan lalu lintas yang terjadi di Jakarta akibat seragamnya kegiatan pekerja dan sekolah di Jakarta. Dia mengupayakan agar adanya peraturan yang bisa membagi waktu aktivitas di masyarakat, sehingga mobilitas di jalan bisa terurai.

"Saya mengusulkan mengatur aktivitas kerja mereka. Seperti kelompok anak sekolah mereka aktivitasnya kan jam 7 pagi, kelompok pekerja esensial mereka apel di kantor jam 8, jam 9. Nah, yang kritikal jam 10 atau jam 11 siang, sehingga mereka akan berangkatnya tidak bersama-sama. Jadi saya ingin melakukan koordinasi ini," ucap Latif.

Simak Video 'Polisi Usul Atur Jam Kantor Cegah Macet, Wagub DKI Bilang Begini':

[Gambas:Video 20detik]



(taa/haf)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads