Ketua DPD Partai Golkar Provinsi NTT Emanuel Melkiades Laka Lena bicara soal mekanisme penentuan calon presiden (capres) yang akan diusung Koalisi Indonesia Bersatu (KIB). Melki menyebut nantinya masing-masing anggota KIB memiliki mekanisme sendiri untuk menunjuk nama yang akan diusulkan sebagai capres.
"Akan ada tim nanti yang ditugaskan oleh masing-masing ketua umum partai untuk duduk merumuskan berbagai hal tadi termasuk bagaimana mekanisme kita membicarakan menghadirkan capres cawapres dari KIB," kata Melki dalam diskusi Talkshow Lembaga Komunikasi dan Informasi (LKI) Partai Golkar dengan tema Peta Koalisi Pasca Kelahiran KIB, di Jakarta Selatan, Jumat (15/7/2022).
Melki mencontohkan mekanisme penentuan capres Partai Golkar. Dia menjelaskan Golkar yang telah memutuskan Ketua Umum Airlangga Hartarto sebagai capres 2024 melalui Musyawarah Nasional 2019 dan Rapat Pimpinan Nasional 2021.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Partai Golkar misalnya dalam konteks mengajukan calon presiden, kami itu Munas partai dan Rapimnas sudah memutuskan Pak Airlangga. Tentu juga proses di PAN tadi sudah disampaikan lagi berjalan juga, PPP juga mungkin on process lagi berjalan," jelas Melki.
Melki kemudian mengatakan KIB masih memiliki waktu cukup longgar untuk membicarakan sosok yang akan diusung sebagai calon presiden dan wakil presiden.
"Ini juga butuh waktu ya, tapi yang pasti dalam waktu yang cukup longgar tadi, dalam waktu yang cukup longgar kami bicaranya pun cukup tenang sebenarnya," ujarnya.
"Nantinya kemudian dari semua hasil dari setiap partai ini pasti akan ada waktu di mana juga masing-masing partai akan duduk," tambahnya.
Lebih lanjut, Melki menuturkan, pengurus ketiga partai, yakni Golkar, PAN, dan PPP, dari tingkat elite hingga akar rumput telah menjalin komunikasi yang baik. Komunikasi tersebut termasuk juga membahas capres yang akan diusung.
"Waktu yang longgar ini membuat kami cukup waktu, di level atas membicarakan tentang bagaimana membangun konsepsinya, gagasan tentang power sharing misalnya, kemudian tentu menyepakati bagaimana kita mendesain capres-cawapres," sebutnya.
Lihat juga video 'Elektabilitas 10 Capres Versi Indopol: Anie-Ganjar Naik, Prabowo Turun':