Dua pengawal Presiden Joko Widodo (Jokowi) kini menatap jabatan baru. Danpaspampres Mayjen Tri Budi Utomo ditunjuk menjadi Pangdam VI/Mulawarman dan Sekretaris Militer Presiden (Sesmilpres) Marsda Tonny Harjono ditugaskan menjadi Dankodiklat TNI AU.
Dirangkum detikcom, Jumat (15/7/2022), mutasi dua perwira TNI itu tertuang dalam Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/558/VI/2022 tertanggal 27 Juni 2022. Selain jabatan Danpaspampres dan Sesmilpres, ada sejumlah jabatan lain yang juga dimutasi oleh Panglima TNI.
Mayjen Tri Budi
Mayjen Tri Budi menggantikan Mayjen Teguh Pujo Rumekso, yang sebelumnya menduduki posisi Pangdam VI/Mulawarman. Sementara itu, posisi Danpaspampres yang ditinggalkan Tri Budi kini diisi oleh Marsma Wahyu Hidayat Sudjatmiko. Wahyu sebelumnya menjabat Wakil Danpaspampres.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebagai informasi, Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara merupakan bagian dari wilayah pengamanan Kodam VI/Mulawarman. Dengan demikian, Tri Budi selaku Pangdam bakal mengawal proses pembangunan IKN Nusantara. Proses pemindahan ke ibu kota baru ini pun akan dilakukan secara bertahap pada 2022-2045.
Tri Budi merupakan pati TNI AD yang lulus dari Akademi Militer (Akmil) pada 1994. Selama berdinas, Tri Budi telah dipercaya menduduki sejumlah jabatan. Dia pernah menjadi Komandan Satuan -81/Gultor pada 2016-2017, kemudian menjabat Komandan Grup A Paspampres pada 2018-2019, Komandan Korem 052/Wijayakrama 2019-2020, hingga Wadanjen Kopassus pada 2020-2021.
Pakar militer Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Khairul Fahmi menduga ada andil Presiden Jokowi di balik mutasi Mayjen Tri Budi. Menurut Khairul, bukan tak mungkin Mayjen Tri Budi sengaja dimutasi untuk mengawal pembangunan IKN Nusantara.
"Ya saya kira itu (mengawal IKN) bisa jadi salah satu alasan. Seperti kita tahu, Presiden Jokowi memang cenderung mempercayakan posisi-posisi yang bernilai strategis kepada orang-orang di lingkarannya," kata Khairul Fahmi kepada wartawan, Rabu (29/6).
Di sisi lain, Khairul menilai mutasi Mayjen Tri Budi menambah banyak daftar perwira tinggi yang pernah bertugas di Istana menduduki jabatan strategis dan panglima teritorial.
"Penugasan Mayjen Tri Budi Utomo sebagai Pangdam juga menunjukkan makin banyak perwira di lingkar Istana yang menduduki posisi strategis, terutama di jajaran komando teritorial," ujarnya.
Marsda Tonny Harjono
Marsda Tonny Harjono resmi mengemban jabatan Komandan Komando Pembinaan Doktrin, Pendidikan, dan Latihan Angkatan Udara (Dankodiklat AU) menggantikan Marsdya Nanang Santoso. Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Fadjar Prasetyo memimpin langsung upacara serah terima terima jabatan Dankodiklat AU.
Marsda TNI Mohamad Tonny Harjono sebelumnya menjabat Sekretaris Militer Presiden. Sertijab dilakukan berdasarkan keputusan Panglima TNI Nomor Kep/558/VI/2022 tanggal 27 Juni 2022.
"Sebagai tindak lanjut dari keputusan Panglima TNI Nomor Kep/558/VI/2022 tanggal 27 Juni 2022, pada hari ini tugas dan tanggung jawab Komandan Kodiklat AU diserahkan kepada Marsda TNI Tonny Harjono," kata Fadjar dalam sambutannya, Rabu (13/7).
Fadjar menuturkan Kodiklat AU di bawah kepemimpinan Marsekal TNI Nanang Santoso dinilai cukup baik. Fadjar mengatakan Nanang memberikan inspirasi baik ke generasi penerus di Kodiklat AU.
"Selama kepemimpinan Marsekal, meskipun dalam usia yang relatif singkat, Marsekal telah memberi warna daya dan inspirasi yang sangat baik bagi generasi penerus Kodiklat AU. Saya juga menilai keteladanan dan kecakapan Marsekal Nanang telah membantu Kodiklat AU untuk terus tumbuh semakin baik dan dapat terus menyelenggarakan di tengah kondisi pandemi yang kita hadapi," ujarnya.
Fadjar berpesan ke Marsda TNI Mohamad Tonny Harjono untuk segara bisa menyesuaikan dengan tugas yang baru. Dia yakin Tonny mampu memberikan peningkatan kualitas pendidikan TNI AU.
"Kepada Marsekal Muda Tonny Harjono saya berpesan untuk segera menyesuaikan diri pada lingkup tugas yang baru, melaksanakan amanah ini dengan segenap kemampuan dan penuh kehormatan. Saya yakin kepemimpinan Marsekal akan memberikan kontribusi terhadap peningkatan kualitas pendidikan dan pelatihan TNI AU di masa depan," kata dia.
"Dan kita juga sangat menyadari membentuk mindset serta upaya kecakapan personel adalah bagian tersulit dalam proses adaptasi sebuah organisasi. Untuk itulah pendidikan personel sebagai wadah untuk mencetak SDM TNI AU unggul akan terus menjadi bagian terpenting yang kita kembangkan demi kemajuan TNI AU di masa kini dan masa depan. Bersamaan itu, Kodiklat AU sebagai lembaga yang mengelola seluruh pendidikan kedinasan TNI AU memegang peranan yang sangat krusial dalam proses transformasi menjadi angkatan udara yang disegani," katanya.
Simak juga 'Jokowi Lantik Perwira TNI-Polri: Tunjukkan Integritas-Loyalitas':