Tangis Tak Henti Istri Kadiv Propam Kala Cerita Lagi Insiden Penembakan

Tangis Tak Henti Istri Kadiv Propam Kala Cerita Lagi Insiden Penembakan

Yogi Ernes, Rakha Arlyanto Darmawan - detikNews
Kamis, 14 Jul 2022 13:36 WIB
Rumah dinas Kadiv Propam Irjen Pol Ferdy Sambo di kawasan Jakarta Selatan dijaga polisi usai peristiwa baku tembak 2 ajudannya. Olah TKP telah dilakukan di sana
Rumah Kadiv Propam (ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso)
Jakarta -

Kondisi terkini istri Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo diungkap psikolog Novita Tandry setelah memberikan pendampingan trauma healing. Memori terkait insiden baku tembak di rumahnya membuat istri Kadiv Propam itu menangis terus-menerus.

Cerita itu disampaikan psikolog Novita Tandry saat dihubungi detikcom, Rabu (13/7/2022). Novita menuturkan istri Kadiv Propam bahkan tak tuntas menceritakan ulang peristiwa penembakan itu karena menangis terus-menerus.

"Terus-menerus menangis, karena harus menjelaskan apa yang terjadi. (Kejadian penembakan) diceritakan (oleh Putri), tapi tidak tuntas dan akhirnya saya menyetop," ujar Novita.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Istri Kadiv Propam terlihat begitu trauma selama 1,5 jam konseling. Apalagi istri Kadiv Propam menjadi saksi kunci dalam peristiwa penembakan itu.

"Saya baru bertemu semalam, konseling selama 1,5 jam. Beliau ya benar-benar dalam kondisi trauma. Dampak psikologis besar sekali, apalagi menjadi saksi saat penembakan tersebut," tuturnya.

ADVERTISEMENT

Selain itu, Novita melaporkan istri Kadiv Propam mengalami depresi seusai insiden tersebut. Depresi itu, menurut Novita, akan diatasi dengan pendampingan trauma healing.

"Kaget, syok, marah, depresi, ini yang sedang dialami Ibu Putri. Tapi ini bisa dari depresi, bisa marah lagi, itu bolak-balik, sampai nanti semua trauma healing-nya prosesnya sampai akhir," jelasnya.

Novita juga menyebut akan melakukan pendampingan psikologis lanjutan terhadap istri Kadiv Propam. Sebab, trauma yang dialami istri Kadiv Propam turut bisa berdampak pada anak-anaknya.

"Ada, akan dilakukan secara intensif. Ibu yang mengalami trauma seperti ini, keadaan emosi yang tidak stabil, tentunya anak-anak, akan memberikan pengaruh kepada keempat anak," tuturnya.

Simak halaman selanjutnya tanggapan Komnas Perempuan.

Saksikan Video 'Momen Irjen Ferdy Sambo Menangis di Pelukan Kapolda Metro':

[Gambas:Video 20detik]



Tanggapan Komnas Perempuan

Ketua Komnas Perempuan Andy Yentriyani sebelumnya juga menyambangi Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polda Metro Jaya. Andy datang untuk membahas kelanjutan dugaan kasus pelecehan istri Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo yang diduga menjadi pemicu insiden baku tembak antara Brigadir Nopryansah Yosua Hutabarat atau Brigadir J dan Bharada E.

"Hari ini kami diundang untuk mendengarkan lebih lanjut bagaimana sebetulnya posisi yang laporan dari Ibu P (istri Ferdy Sambo) yang menjadi korban kasus kekerasan seksual," kata Andy di Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (13/7).

Andy tidak banyak bicara soal hasil pertemuannya dengan penyidik PPA Polda Metro Jaya terkait kasus pelecehan yang menimpa istri Ferdy Sambo ini. Namun dia meminta publik menghormati hak privasi korban.

"Mari kita buka porsi menghormati hak korban yang dengan penuh keteguhan melaporkan kasus yang dialami," jelas Andy.

Terkait adanya dugaan pelecehan di balik peristiwa baku tembak antarpolisi di rumah dinas Ferdy Sambo, Andy meminta penanganan dua kasus itu dipisahkan. Dia berharap pemberitaan yang masif terkait kasus tersebut tidak makin membuat korban trauma.

"Kita belajar banyak pada kasus kekerasan terhadap perempuan, kekerasan seksual sering kali terpelintir atau kemudian hiruk-pikuk dan lainnya. Kasus ini betul ada kekerasan seksualnya, ada kasus penembakannya. Mari kita pisahkan sehingga pada saat yang bersamaan hiruk-pikuk penembakannya tidak membuat korban menjadi lebih trauma," katanya.

Kapolri Minta Kelompok Rentan Dilindungi

Sementara itu, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menegaskan ingin kasus baku tembak yang menewaskan Brigadir J diselidiki hingga tuntas. Sigit juga ingin hak asasi manusia (HAM) korban dilindungi.

"Dan tentunya kita harus melindungi terhadap kelompok rentan, dalam hal ini yang saat ini kebetulan menjadi korban. Dan tentu kaidah-kaidah harus kita jaga, menjunjung HAM dan UU," kata Sigit dalam jumpa pers di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (12/7).

Dia mengatakan telah membentuk tim khusus (timsus) untuk mengusut kasus yang terjadi di rumah Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo ini. Timsus itu terdiri atas Wakapolri, Kabareskrim, Irwasum, hingga Provos. Timsus ini juga melibatkan pihak eksternal, yakni Komnas HAM dan Kompolnas.

"Diharapkan kasus ini bisa dilaksanakan transparan, objektif, dan tentunya karena khusus menyangkut anggota, kami ingin peristiwa yang ada menjadi terang," kata Sigit.

Halaman 3 dari 2
(knv/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads