Bechi Dianggap Raja
Syaripudin menyebut santri dan santriwati sudah menganggap Bechi seperti raja. Bahkan, kata dia, santri di pesantren Shiddiqiyyah dijadikan alat untuk melindungi Mas Bechi.
"Seluruh santri di sana melindungi Mas Bechi, bahkan dia sudah dianggap raja di sana. Mas Bechi juga gunakan para santrinya untuk melindungi dia. Saya lihat itu di setiap sudut setiap saat ada yang berjaga. Santrinya di sana kira-kira hanya ratusanlah," tuturnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pernah Diminta Jadi Mediator Kasus Cabul
Syaripudin menyebut setelah dirinya mendapatkan kronologi kasus pencabulan Bechi, dia kemudian mendatangi Polres Jombang untuk mengetahui duduk perkara yang ada. Syaripudin mengatakan saat itu polisi sudah menetapkan Bechi sebagai tersangka terkait kasus pencabulan.
"Saya lihat BAP-nya, bahwa kasusnya ini, korbannya ini. Kenapa polisi sudah bisa menetapkan tersangka (Bechi) meskipun BAP pada waktu itu belum. Karena dari hasil penyidikan saksi saksi korban sudah komplit sudah siap diajukan ke kejaksaan," kata dia.
Syaripudin juga mendapatkan informasi bahwa korban pencabulan Bechi lebih dari 10 orang. Sementara kasus pencabulan diduga telah dilakukan sejak 2017.
"Menurut polisi, itu bukan dilakukan sekali dua kali, itu berkali-kali dan korbannya lebih dari 10 pelapornya. Waktu 2017 sampai sekarang," katanya.
Syaripudin menyebut saat itu Bechi tidak ditahan oleh polisi. Bechi juga disebut mangkir 3 kali panggilan polisi. Inilah salah satu alasan Syaripudin batal menjadi mediator antara Bechi dan korban untuk menyelesaikan masalah pelecehan seksualnya.
"Dia tidak pernah datang untuk panggilan 1, 2, 3. Sampai sampai pihak kepolisian dan penyidik mengirim penyidik untuk BAP di dalam rumahnya," kata dia.
Bechi Bantah Lakukan Pelecehan
Selain itu, Syaripudin mengatakan bahwa Bechi mengelak telah melakukan pelecehan. Syaripudin pun sempat menyarankan Bechi untuk menghadiri pemeriksaan polisi.
"Tidak pernah mengakui (pelecehan) ke saya. Saya sudah sarankan ke dia, kalau kamu tidak bersalah, sebagai warga negara yang baik dan taat hukum walaupun ada fitnah dan ada laporan macam-macam, ya datang, hadapi. Nanti masalah kamu benar atau tidak nanti pengadilan yang ngurus. Jangan mentang-mentang bapaknya itu seorang ulama, tokoh masyarakat di jombang," ujarnya.
(lir/gbr)