Kak Seto Desak Polisi Tangkap Sopir Taksi Diduga Cabuli Bocah di Jaksel

Kak Seto Desak Polisi Tangkap Sopir Taksi Diduga Cabuli Bocah di Jaksel

Karin Nur Secha - detikNews
Jumat, 08 Jul 2022 18:20 WIB
Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Seto Mulyadi atau Kak Seto (Karin NS/detikcom)
Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Seto Mulyadi atau Kak Seto (Karin NS/detikcom)
Jakarta -

Polisi masih menyelidiki kasus seorang pria berinisial AS (50) di Kebayoran Lama, Jakarta Selatan (Jaksel), diduga mencabuli anak tetangganya yang berusia 7 tahun. Hingga saat ini pelaku belum ditangkap.

Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Seto Mulyadi atau Kak Seto mendesak kepolisian mengusut tuntas kasus ini. Dia berharap pelaku segera ditangkap.

"Kami juga menitipkan supaya ini betul-betul bisa dengan segala cara ditangkap. Kalau perlu ada informasi kami akan sampaikan. Jadi Polres Jaksel sangat serius untuk segera menangkap pelakunya yang memang masih kabur," ujar Kak Seto di Polres Metro Jakarta Selatan, Jumat (8/7/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kak Seto sempat mendatangi Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Jaksel. Dia mengatakan pihak kepolisian juga akan menangani kasus tersebut.

"Berbagai kendala di lapangan, tapi beliau berjanji akan lebih serius lagi. Itu yang kami usahakan dalam kasus-kasus yang mengangkut kekerasan seksual terhadap anak," ucapnya.

ADVERTISEMENT

Selanjutnya, dia mengaku akan mendatangi korban untuk mengetahui kondisi terkini korban. Dia juga berharap pemerintah daerah (pemda) ikut melakukan trauma healing kepada korban.

"Kami juga mendesak agar Dinkes membantu untuk menurunkan tim psikolognya," ucapnya.

Sopir Taksi Cabuli Bocah 7 Tahun

Diberitakan sebelumnya, pencabulan ini terjadi pada Selasa (28/6) lalu, sekitar pukul 11.00 WIB. Awalnya korban mengadu kepada kakaknya yang sedang berada di dalam kamar.

"Nah, pas sudah ke sini, aku keluar dari kamar mandi, dia gini, 'Ibu, ibu, punya aku berdarah'," ucap ibu korban, N, kepada wartawan, Kamis (30/6).

Kemudian, N bertanya kepada anaknya apa yang terjadi, namun korban menangis. Tak lama kemudian, dia bercerita bahwa tetangganya yang melakukan hal keji tersebut.

"Emosi aku. Terus mau ke sana bingung, ke sini bingung. Akhirnya tetangga, coba dilihat dulu. Dilihat emang (terluka). Jadi sudah, telepon Bu RT, Bu RT datang kita ke polsek. Dari polsek langsung disuruh ke polres," kata N.

Simak video 'Cabuli 6 Santri, Pengasuh Ponpes di Banyuwangi Terancam 20 Tahun Bui':

[Gambas:Video 20detik]



Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.

Selanjutnya, setelah bertanya kepada sejumlah tetangga, pria yang bekerja sebagai sopir taksi itu diduga melakukan pencabulan ke anak lainnya.

"Ternyata pas ada berita anak saya kena begini, ada salah satu anak di sini bilang, orang aku juga pernah dilihatin punya kemaluannya si A. Terus suruh pegang-pegang. Ada anak salah satu di sini tetangga," jelas N.

"Pelaku berusia 50 tahun, tetangga sendiri," sambungnya.

N mengaku bahwa anaknya sering kali bermain ke rumah AS dan diberi sejumlah uang. Terkadang AS juga sering menyuruh korban untuk membelikan rokok.

"Kadang disuruh sama dia beli rokok. Cuma orang kan beli rokok paling dikasih Rp 2.000, ini nggak wajar. Kadang dikasih Rp 7.000, kadang dikasih Rp 12 ribu. Kalau adiknya yang disuruh Rp 2.000 doang, tapi khusus dia Rp 7.000, Rp 12 ribu," jelasnya.

Peristiwa ini telah dilaporkan ibu korban ke Unit PPA Polres Metro Jakarta Selatan. Secara terpisah, Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Ridwan Soplanit akan menyelidiki kasus tersebut.

"Akan dilidik," kata Ridwan.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads