Salah seorang petugas kebersihan Stasiun MRT Dukuh Atas, Rifly Novtalia (39), mengatakan volume sampah di kawasan Dukuh Atas meningkat ketika libur sekolah. Dia mengaku dapat mengumpulkan 12 kantong sampah dalam sehari.
"Dua belas kantong (sampah) pas libur sekolah ini," kata petugas kebersihan MRT Stasiun Dukuh Atas, Rifly Novtalia, saat ditemui di lokasi, Kamis (7/7/2022).
Rifly mengatakan dirinya hanya mengumpulkan 3 kantong plastik setiap sekali shift sebelum libur sekolah. Diketahui ada 3 shift perpindahan tugas petugas kebersihan MRT Stasiun Dukuh Atas, 2 shift untuk mengumpulkan sampah, sementara 1 shift malam digunakan lebih banyak untuk berkeliling.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"(Kalau sebelum libur sekolah) paling 3 kantong per shift, 2 shift jadi 6 kantong. Semenjak libur sekolah jadi meningkat dua kali, jadi 6 kantong, 6 kantong per shift-nya," ujarnya.
![]() |
Dia mengatakan pihaknya kerap menemukan sampah botol minum di kawasan tersebut. Sampah itu ditemukan di area tempat duduk kawasan Dukuh Atas
"Banyak di tempat nongkrongnya seperti ini sih, yang banyak tempat duduknya. Di tempat-tempat duduk, kayak bungkus-bungkus makanan styrofoam sama gelas-gelas minum," ujarnya.
Sebelumnya, kawasan Dukuh Atas, Jakarta Pusat (Jakpus), dilaporkan banyak sampah berserakan dan minimnya tong sampah seiring ramainya pengunjung. Camat Tanah Abang Dicky Suherlan menjelaskan alasan tidak disediakannya tempat sampah di kawasan tersebut.
"Kawasan Dukuh Atas merupakan kawasan publik yang memang tidak disiapkan tempat sampah, dalam arti bahwa kawasan ini memberikan edukasi kepada masyarakat bahwa masyarakat itu sudah harus bisa mengelola sampah dengan sendiri," kata Camat Tanah Abang Dicky Suherlan saat dihubungi, Kamis (7/7/2022).
Dicky mengatakan masyarakat yang berkunjung ke kawasan Dukuh Atas dapat menyimpan lebih dulu sampah yang dimiliki. Dia menyebut sampah itu bisa dibuang ke tempat sampah yang ditemui di luar kawasan tersebut.
"Artinya begitu dia ada di kawasan tersebut dan memiliki sampah maka dia akan menyimpan terlebih dahulu sampahnya tersebut, nah nanti begitu dia di kawasan yang ada tempat sampah maka dia bisa membuangnya," ujarnya.
Dia mengatakan para petugas akan tidak berhenti memberi edukasi kepada masyarakat untuk mengelola sampah sendiri. Edukasi itu, sebut Dicky, sudah dilakukan dengan beberapa cara.
"Edukasinya itu kita kan petugas ada, mengingatkan terus pakai imbauan dengan langsung pakai woro-woro, halo-halo, megafon termasuk yang melalui tulisan insan pers menjelaskan bahwa kawasan di DKI Jakarta terdapat beberapa kawasan yang tidak menyiapkan tempat sampah dengan tujuan tersebut di atas," tuturnya.
Simak juga 'Cerita Anak Tongkrongan Sudirman: Nggak Pernah Mabuk dan Bikin Rusuh':