Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berharap pimpinan PDIP berdialog dengan NasDem terkait 3 kandidat capres hasil Rakernas NasDem 2022. Politikus senior PDIP Hendrawan Supratikno bereaksi. Dia menyebut kader PDIP sudah divaksinasi antivirus kemajon, kemlinti, dan keblinger.
Hendrawan awalnya membahas respons Ganjar setelah namanya terpilih menjadi salah satu bakal capres NasDem. Dia menilai jawaban Ganjar yang meminta pimpinan PDIP dan NasDem berdialog masih dalam trek yang benar.
"Jawaban Pak Ganjar secara normatif-prosedural memang harus demikian. Intinya, dia menyerahkan soal tersebut kepada ketua umum. Seperti jelas dalam konstitusi, paslon dalam pilpres diajukan oleh parpol atau gabungan parpol," kata Hendrawan saat dihubungi, Rabu (6/7/2022).
Hendrawan yakin saat ini semua kader PDIP sudah masuk barisan usai rakernas PDIP beberapa minggu lalu. Menurutnya, semua kader PDIP, termasuk Ganjar, sudah imun terhadap virus kemajon, kemlinthi, dan keblinger.
"Setelah rakernas, semua sudah masuk ke dalam barisan. Semua sudah divaksinasi antivirus 3K, kemajon (kelewatan), kemlinthi (sok-sokan), dan keblinger. Jadi imunitas kader sudah baik," ucap dia.
Lebih lanjut anggota DPR RI itu mengingatkan semua pihak bahwa Pilpres 2024 masih jauh. Dia berpendapat masih banyak waktu yang bisa dilakukan untuk membangun komunikasi politik antarparpol.
"Pilpres masih cukup jauh. Masih banyak waktu untuk membangun komunikasi politik dan konstruksi kerja sama antarparpol. Jadi kita harus bersabar," katanya.
"Sekarang kita fokus dulu untuk menangani masalah inflasi dan memitigasi dampak perang Rusia-Ukraina. Agenda-agenda pilpres jangan didesakkan untuk mendominasi perhatian kita. Ada hal yang lebih penting dan mendesak daripada bicara soal pilpres," imbuh Hendrawan.
Sebelumnya, Ganjar merespons dirinya yang menjadi salah satu bacapres NasDem. Ganjar mengatakan dirinya kader PDIP dan meminta pimpinan partai berdialog soal itu.
Seperti dilansir detikJateng, Ganjar sempat berbicara bahwa dirinya punya rumah, yaitu PDI Perjuangan, sehingga harus ada izin dari 'ibu' yang mengacu kepada Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri. Atas hal itu, Ganjar mengatakan secara etika politik hal tersebut harus dibahas secara kepartaian dan para pimpinan yang berdialog.
"Ya etik politiknya karena saya PDI Perjuangan akan lebih baik kalau secara institusi, secara kepartaian, pimpinannya berdialog. Itu menurut saya sesuatu yang bisa dijadikan etik politik untuk komunikasi," kata Ganjar dilansir detikJateng, Rabu (6/7).
Simak juga 'Bambang Pacul: Kriteria Capres PDIP Ada di Tangan Bu Mega':
(maa/zak)