Partai Demokrat disebut pernah diajak bergabung ke Koalisi Indonesia Bersatu (KIB). PPP mengaku sebagai parpol yang mengajak Demokrat bergabung setelah KIB dideklarasikan.
"Ya sebenarnya PPP juga pernah ketemu dengan Demokrat setelah KIB (dideklarasikan). Iya, mengajak masuk ke KIB," kata elite PPP Achmad Baidowi kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (5/7/2022).
Demokrat pun diharapkan menerima ajakan PPP bergabung ke KIB. Tujuannya, sebut Baidowi, agar KIB makin kuat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ya kita komunikasi, terbuka, dan kalau bisa masuk ke KIB, sehingga bisa semakin kuat. Kalau bisa bersama, kenapa harus terpisah," ujarnya.
Setelah ajakan itu disampaikan, PPP menganggap tak ada yang istimewa jika Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bertemu elite Golkar. Namun Baidowi enggan mengungkap jawaban Demokrat saat diajak bergabung ke KIB.
"Artinya, kalau hari ini AHY ketemu dengan Golkar tuh biasa saja, karena petinggi kami juga sudah pernah ketemu. Ya hasilnya tidak perlu dipublikasikan," ujar politikus yang dikenal dengan nama panggilan Awiek itu.
Lebih jauh Awiek menuturkan PPP menghormati syarat Demokrat saat diajak gabung ke KIB. Awiek tak menampik bahwa saat diajak gabung ke KIB, Demokrat mensyaratkan AHY jadi capres.
"Ya kita hormati saja. Kalau di KIB tanpa syarat. Di KIB saja kita nggak ada bahas capres," katanya.
Lihat juga video 'Tak Hanya di Pilpres, KIB Klaim Bakal Langgeng hingga Pilkada':
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.
Awiek pun menyarankan agar Demokrat bergabung ke KIB. Sebab, dengan bergabung, AHY punya peluang untuk diusung sebagai capres KIB.
Saran itu, lanjut Awiek, juga pernah disampaikan kepada PKB. Sebab, bukan tak mungkin, baik AHY maupun Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, nantinya jadi capres usungan KIB.
"Gabung saja, barangkali Mas AHY masuk nominasi yang bisa dibicarakan. Sama dengan PKB dulu waktu Cak Imin, saya bilang, 'nggak ada syarat-syarat begitu'. Gabung dulu baru kita bicara, barangkali cocok. Kalau nggak cocok nggak usah dipaksa," terang Wakil Ketua Baleg DPR itu.
Diberitakan sebelumnya, elite Partai Demokrat Syahrial Nasution mengaku pihaknya masih melirik Golkar untuk berkoalisi pada 2024. Deputi Analisa Data dan Informasi Balitbang Partai Demokrat itu merayu Golkar dengan 'berdua saja cukup'.
"Kerja sama Demokrat dengan Golkar cukup bagi kedua partai sebagai jangkar untuk mengantarkan kandidat presiden dan wakil presiden. Namun, lebih dari itu, kerja sama Demokrat-Golkar dapat menjadi solusi terciptanya stabilitas politik, perbaikan iklim demokrasi dan kembali menggenjot roda ekonomi yang saat ini sedang terpuruk," ujar Syahrial Nasution dalam keterangannya, Selasa (5/7).