Alasan Mereka Rela ke Puncak Meski Macet-macetan

Alasan Mereka Rela ke Puncak Meski Macet-macetan

M Solihin - detikNews
Minggu, 03 Jul 2022 22:03 WIB
Lalin di Puncak Bogor macet (Muchamad Sholihin/detikcom)
Foto: Lalin di Puncak Bogor macet (Muchamad Sholihin/detikcom)
Jakarta -

Kemacetan parah terjadi di Jalan Raya Puncak, Bogor, Jawa Barat. Beberapa pengendara rela bermacet-macetan demi liburan.

Satlantas Polres Bogor memberlakukan sistem satu arah atau one way di Jalan Raya Puncak. Kendaraan arah Jakarta diprioritaskan melaju. Adapun kendaraan menuju kawasan Puncak disetop sementara di sekitar kawasan Simpang Gadog.

Kendaraan arah Puncak via Tol Jagorawi disetop di Km 46 Tol Jagorawi atau sekitar 1 kilometer selepas GT Ciawi arah Puncak. Sementara kendaraan arah Puncak yang datang via Jalan Raya Ciawi disetop di sekitar SPBU Gadog atau sekitar 500 meter menjelang Simpang Gadog.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pantauan detikcom pukul 14.30 WIB, Minggu (3/7/2022), one way diberlakukan sejak siang ini. One way diberlakukan lantaran meningkatnya volume kendaraan yang menuju arah Jakarta di akhir pekan ini. Kepadatan arus kendaraan terjadi di beberapa titik di Jalan Raya Puncak.

Kemacetan tampak terjadi di sekitar Riung Gunung, menjelang Simpang TSI (Taman Safari Indonesia), Pasar Cisarua, tanjakan Selarong, hingga menjelang Simpang Pasir Angin. Antrean kendaraan menuju Jakarta terlihat mengular panjang.

ADVERTISEMENT

Kepadatan arus lalu lintas di Jalan Raya Puncak sudah terjadi sejak pagi tadi. "Macetnya parah hari ini, panjang sampe atas, jelang kantor Kecamatan (Cisarua). Dari tadi begini (macet), dari jam 6 pagi sudah begini. Mungkin karena liburan anak sekolah ini banyak yang jalan-jalan," kata Ato, seorang scurity minimarket di sekitaran Cipayung, Minggu (3/7/2022).

Baca halaman selanjutnya.

Tonton juga Video: Sandiaga Apresiasi Desa Wisata Widosari Masuk 50 Besar ADWI 2022

[Gambas:Video 20detik]




Upaya Polisi Urai Kemacetan

Untuk mengurai kemacetan, polisi memberlakukan sistem one way di titik-titik tertentu.

"Lalin menuju puncak hari ini terpantau ada peningkatan arus, mengingat masih hari libur anak sekolah. Genap-ganjil kita laksanakan hanya tadi pagi, sebentar karena sempat hujan. Paling nanti kita laksanakan CB per penggal (one way per penggal)," kata kata KBO Satlantas Polres Bogor Iptu Ketut Laswarjana.

"Dari bawah kita mainkan (one way per penggal) di Megamendung, Pasar Cisarua, dan sekitarnya. Kita berlakukan one way arah atas, ya tidak akan lama sekitar 30 menit," tambahnya.

Alasan Mau Bermacet-macetan

Beberapa warga mengungkap alasan mereka mengapa mau bermacet-macetan ke Puncak. Seperti Sofi, misalnya. Wanita asal Serpong, Tangerang Selatan, ini mengaku harus menempuh perjalanan hingga 5 jam dari rumahnya untuk sampai Gunung Mas, Puncak, Bogor. Ia mengaku sudah memprediksi kemacetan di Jalan Raya Puncak.

"Luar biasa macetnya, 3 jam saya dari Gadog sampai Gunung Mas, mobil sampai panas. Saya dari Serpong, ya ada sekitar 5 jam berarti kita jalan (berkendara) kalau dari rumah. Tapi biasa sih ya, maklum tempat wisata, saya juga udah duga bakal macet gini, makanya berangkat pagi," kata Sofi ketika ditemui di kawasan Masjid Attaawun, Bogor.

"Saya mau nginep di vila di Gunung Mas, makanya takut kejebak macet lama kita berangkat pagi, sudah booking vila soalnya. Ini ajak anak-anak jalan-jalan, kan habis bagi rapot, jadi nagih minta jalan-jalan," tambahnya.

Simak selengkapnya di halaman berikut

Sofi menyebut tidak kapok untuk datang ke kawasan Puncak untuk mengisi hari liburnya meski kerap terjebak macet. Yang penting, kata Sofi, mengetahui jadwal rekayasa lalu lintas di kawasan Puncak.

"Kalau macet mah biasa yah, namanya juga tempat wisata. Ya kadang anak rewel dikit kalau di jalan. Kalau menurut saya sih yang penting tahu jadwal one way ya sama ganjil kalau Puncak. Capek di jalan, tapi enak sampai sini sejuk udaranya, tempat wisatanya juga banyak. Nggak, sering juga hampir dua minggu sekali (ke Puncak)," ungkap Sofi.

Sementara itu, pengendara mobil asal Depok bernama Galih mengaku datang ke Puncak karena menemani anaknya yang ikut kegiatan sekolah.

"Kalau saya sebenernya bukan mau liburan ini, cuma antar anak, ada acara sekolah ngadain wisata bareng, malem juga pulang lagi. Tadinya juga cuma mau jemput sore, tapi kalau berangkat sore kan malah nggak bisa naik ya ada one way, makanya berangkat tadi pagi," kata Galih.

Ia bahkan harus menempuh jalur alternatif agar bisa tiba di lokasi kegiatan anaknya lebih cepat.

"Kayanya hari ini orang keluar semua ya, penuh jalanan Puncak. Tadi saya lewat jalur alternatif, tapi tetap ramai juga. Tapi tetap lebih cepat lah ya, dibanding lewat jalur utama," kata Galih.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads