HUT Polri ke-76, DPP GMNI: Kapolri Otokritik Demi Perubahan

HUT Polri ke-76, DPP GMNI: Kapolri Otokritik Demi Perubahan

Audrey Santoso - detikNews
Sabtu, 02 Jul 2022 18:04 WIB
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di acara Setapak Perubahan Polri. (Foto: dok Polri)
Foto: Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di acara 'Setapak Perubahan Polri'. (Foto: dok Polri)
Jakarta -

Ketum Dewan Pengurus Pusat Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (DPP GMNI), Arjuna Putra Aldino, menilai ada perubahan ke arah lebih baik di tubuh Polri saat ini. Dia menyinggung sikap otokritik Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

"Kejadian oknum-oknum saya kira pasti ada. Kultur kepolisian kan sudah terbangun lama. Tapi di era Pak Sigit ini, yang paling kita apresiasi dia mau otokritik demi perubahan," kata Arjuna kepada wartawan, Sabtu (2/7/2022).

Arjuna mengatakan tak semua pimpinan mau mengakui kesalahan anggotanya. Bahkan, lanjut dia, banyak yang menutupi kesalahan anggotanya demi menjaga citra institusi atau lembaganya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tidak semua pimpinan Polri mau mengakui kesalahan anggotanya. Banyak yang menutupi agar tidak buruk citranya. Tapi Pak Sigit sangat fair," ujar Arjuna.

"Dia membangun dengan pola yang sehat. Salah ya dihukum untuk kebaikan. Jarang pemimpin mau melakukan otokritik ke dalam," sambung dia.

ADVERTISEMENT

Arjuna kemudian membahas tentang Peraturan Kapolri (Perkap) Nomor 2 Tahun 2022 tentang Pengawasan Melekat (Waskat) di Lingkungan Polri. Dalam perkap tersebut, diatur soal atasan bisa disanksi bila anggotanya dinyatakan bersalah.

"Pertama, ada reformasi di internal yaitu misalnya kita lihat banyak penegakkan disiplin di polisi yang dilakukan. Bahkan beliau sangat tegas kalau ada polres , polda yang tidak menegakkan disiplin maka kena sanksi. Kalau tidak menjalankan aturan, atasannya yang kena," ucap Arjuna.

Kapolri Mendengar Aspirasi Masyarakat

Lebih jauh, Arjuna memuji sikap Sigit saat menghadapi kritikan terkait masih aktifnya AKBP Brotoseno di kepolisian. Arjuna menyebut Sigit bijaksana dam mengakomodir suara masyarakat, di mana menindaklanjuti kritik dengan mengeluarkan peraturan baru soal kewenangan peninjauan kembali atas putusan sidang etik profesi yang telah ada.

"Kedua, di kasus Brotoseno pun Pak Kapolri sangat bijaksana mengakomodir suara masyarakat. Putusannya kan akan ditinjau kembali. Menurut saya sangat bijaksana, karena dia tidak mau institusi yang dipimpinnya kehilangan kepercayaan masyarakat," ungkap Arjuna.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.

Saksikan Video 'Kapolri Tegaskan Tak Antikritik, Masyarakat Bebas Mengkritik':

[Gambas:Video 20detik]



"Pak Sigit menurut saya Kapolri yang paling banyak merangkul masyarakat. Dia sadar peran masyarakat juga penting dalam membangun institusi kepolisian yang berkualitas," imbuh Arjuna.

Polri Dinilai Permudah Akses Keadilan dan Mulai Transparan

Arjuna kemudian membahas soal semangat Sigit dalan memunculkan pelayanan-pelayanan kepolisian berbasis digital. Pengembangan pelayanan masyarakat berbasis digital ini dinilai Arjuna sebagai langkah progresif.

"Ini menunjukkan bahwa Polri itu bisa mengikuti perkembangan jaman, siap tidak siap, Pak Sigit mendorong Polri untuk mengikuti perkembangan jaman terutama di zaman industri 4.0," katanya.

"Jelas generasinya generasi digital, semua serba mudah. Seperti e-TLE, ini kan zaman digital dan semua lebih transparan. kita seperti hidup di rumah kaca dan Pak Sigit ini menyambut perubahan zaman dengan baik. Pak Sigit ini progresif demi memperbaiki institusinya," lanjut Arjuna.

Terakhir, Arjuna berharap Polri mampu melakukan reformasi di internalnya dengan pendekatan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sehingga, Polri dapat bekerja efisien dan efektif.

"Harapan kami sebagai organisasi mahasiswa, berharap Pak Sigit mampu membawa Polri, memperbaiki, melakukan reformasi terutama dengan pendekatan iptek. Sehingga Polri bisa bekerja efisien dan efektif, semakin membuka akses masyarakat mendapatkan keadilan, seperti dumas presisi itu salah satu bentuk Pak Kapolri memudahkan warga mengakses keadilan," pungkas dia.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads