Ketua RT 10 Kelurahan Tanah Tinggi, Fajri, mengaku tak pernah dilibatkan maupun diundang dalam sosialisasi perubahan nama jalan di wilayahnya. Lurah Tanah Tinggi, Sunardi, menyebut Ketua RT itu membuat pernyataan palsu.
"Itu pengakuan palsu aja," kata Lurah Tanah Tinggi Sunardi saat ditemui di Jalan Tanah Tinggi, Jakarta Pusat, Kamis (30/6/2022).
Sunardi memastikan pihaknya telah mengadakan sosialisasi dengan mengundang seluruh pihak terkait diubahnya nama Jalan Tanah Tinggi menjadi Jalan A Hamid Arief. Meski begitu, undangan memang diperuntukkan buat perwakilan warga saja.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Itu semua perwakilan sudah rapat, semua udah ada, perwakilan lingkungan setempat oleh RW dengan Lembaga Musyawarah Kelurahan (LMK). Itu pun sudah ada surat sosialisasi ke warga," ujarnya.
"Cuma bisa juga dari warga yang diundang datang cuma satu, terus mereka merasa nggak diundang, bisa jadi. Itu sebenarnya perwakilan, nggak mungkin satu rumah ada 10 diundang semua," sambungnya.
Alasan Pengubahan Nama Jalan Tanah Tinggi
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Suku Dinas Budaya Jakarta Pusat M Nurdin membeberkan alasan pihaknya mengajukan nama A Hamid Arief menggantikan nama Jalan Tanah Tinggi. Salah satunya, dia merupakan tokoh Betawi yang berasal dari Tanah Tinggi.
"Itu pertimbangannya kita memilih tokoh-tokoh yang ada di wilayah tersebut. Apakah itu tokoh seniman, budayawan, kemudian tokoh agama, kemudian tokoh pahlawan. Kita utamakan tokoh-tokoh seniman Betawi. Itu yang diusulkan," terang Nurdin.
Dia mengatakan nama A Hamid Arief diajukan ke tim gubernur setelah mendapat persetujuan dari warga sekitar. Menurutnya, penolakan perubahan nama jalan itu disampaikan ketika sosialisasi berlangsung.
"Data yang ada pada kami Hamid Arief tokoh dari Tanah Tinggi. Kejelasan dan sebagainya warga mengatakan bukan Hamid Arief bukan tokoh Tanah Tinggi, mestinya pada sosialisasi sampaikan. Disampaikan kemudian dengan bukti dan argumen yang bersifat akademis," tegasnya.
"Dinas dan Sudin Kebudayaan ranahnya sampai berikan pertimbangan dari sudut seni budaya dan ketokohan. Adapun, selanjutnya penggodokan berada di tim gubernur. Tentunya tim gubernur melibatkan seluruh aspek, Dinas Budaya LKB dan tokoh Betawi, Budayawan, dan sebagainya," sambungnya.
Warga Tanah Tinggi Tolak Nama Jalan Pemberian Anies
Sebelumnya diberitakan, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengganti 22 nama jalan dengan memakai nama-nama tokoh Betawi, salah satunya Jalan Tanah Tinggi yang diganti menjadi Jalan A Hamid Arief. Warga Jalan Tanah Tinggi pun menolak perubahan nama jalan tersebut.
Irzon, salah satu warga Jalan Tanah Tinggi, mengatakan bahwa pihaknya tidak pernah dilibatkan dalam perubahan nama jalan. Selain itu, nama Hamid Arief yang diabadikan menjadi nama jalan di wilayahnya disebutnya bukan warga Jalan Tanah Tinggi.
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
Saksikan Video 'Anies Ganti Nama Jalan di Jakarta: Ini Tak Selesai di Sini':
"Saya mewakili warga menolak pergantian nama ini dengan keras tanpa alasan apapun, dan setahu kami kenapa harus jalan kami yang dipilih, sedangkan nama Hamid Arief bukan warga kami dan tidak pernah berdomisili di daerah kami," kata Irzon di Jalan Tanah Tinggi, Kamis (30/6).
Menurutnya, perubahan nama itu juga menimbulkan masalah baru bagi warga, yaitu persoalan administrasi. Dia pun menekankan bahwa perubahan nama itu tidak melibatkan warga.
Sementara itu, Ketua RT 10 Kelurahan Tanah Tinggi, Fajri, mengaku tidak diberi tahu terkait perubahan nama jalan di wilayahnya. Dia juga menyebut tidak ada sosialisasi untuk warga.
"Jadi kami sama sekali tidak tahu, tiba-tiba ada pergantian nama. Memang sebelumnya pas bulan Ramadan ada rencana pergantian nama jalan dan nanti diinfokan, ada musyawarah dengan warga. Tapi sampai kita tunggu-tunggu malah tidak ada," katanya.
Fajri menegaskan warganya tegas menolak perubahan nama jalan tersebut. Menurutnya, pemasangan plang jalan pun tanpa sepengetahuan warga Jalan Tanah Tinggi.
"Justru plang nama jalan baru dipasang malam hari tanpa sepengetahuan warga dan RT setempat. Kita tetap menolaknya," katanya.