Ratusan sapi perah di Kota Bogor mulai menjalani vaksinasi untuk mencegah penyebaran wabah penyakit mulut dan kaki (PMK). Vaksinasi hanya dilakukan terhadap sapi perah yang dalam kondisi sehat dan tidak terpapar PMK.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Kota Bogor Anas S Rasmana mengatakan pada tahap awal vaksinasi menyasar sapi perah karena sapi perah harus tetap memproduksi susu secara optimal.
"Kami alhamdulillah bisa mengadakan kegiatan vaksin. Untuk memvaksin sapi sehat, kami diupayakan khusus untuk sapi perah, karena jika terkena PMK ruginya dua kali, pertama sakit dan tidak bisa memproduksi susu secara optimal. Kita sasar sapi yang belum kena PMK, kita vaksin," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Kota Bogor Anas Rasmana kepada wartawan, Selasa (28/6/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jumlah dosis ada 10 botol dan bisa melakukan vaksin kepada 1.000 sapi, kita perhitungkan bisa untuk 800-900 ekor. Tentunya vaksinasi ini sebagai upaya agar sapi yang belum kena (PMK) agar tidak kena atau memiliki imun," tambahnya.
Anas menyebutkan sapi perah dan sapi lain yang dibudidaya lebih diutamakan untuk divaksinasi karena memiliki masa hidup lebih panjang. Sementara hewan kurban hanya akan diberi perawatan melalui obat herbal.
"Karena vaksin itu diutamakan bagi yang masa hidupnya panjang. Itu seperti sapi potong dan sapi perah yang emang di budi daya. Tapi, sapi yang kurban kita tidak sarankan (divaksinasi), karena kan itu mau dipotong, pengobatan dan perawatan tetap dilakukan," katanya.
Sementara itu, Kabid Peternakan pada DKPP Kota Bogor Anizar mengatakan, vaksinasi yang dilakukan hari merupakan vaksinasi pertama di Kota Bogor. Sapi yang divaksinasi, kata Anizar, hanya sapi-sapi yang dalam kategori sehat dan tidak terpapar PMK.
"Hari ini kita melakukan vaksinasi PMK perdana, dan yang kita vaksinasi itu yang sehat dan tidak terpapar PMK. Tadi ada dua tidak bisa divaksin karena kondisi bunting dan kita tidak bisa ambil risiko karena khawatir dia keguguran. Kemudian satu ekor lagi tidak divaksin karena kondisinya kurus ya," terang Anizar.
"Jadi yang kita vaksinasi hari ini sapi perah yang sehat, lagi pula jika dalam satu peternakan ada sapi yang terkena PMK maka yang lain juga tidak bisa divaksin. Untuk sapi disini sudah kita cek secara klinis ya, mulai dari suhu tubuhnya, kemudian gejala klinisnya juga," tambahnya.