Mahfud Apresiasi Surya Paloh soal Duet Pemersatu Bangsa 2024, Ini Katanya

Kadek Melda Luxiana - detikNews
Senin, 27 Jun 2022 08:43 WIB
Foto: Mahfud Md (Foto:Dok.Kemenko Polhukam)
Jakarta -

Menko Polhukam Mahfud Md mengapresiasi usulan duet pemersatu bangsa untuk Pilpres 2024 mendatang yang dicetuskan Ketum Partai NasDem, Surya Paloh saat diskusi dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Duet pemersatu bangsa yang diusulkan Surya Paloh disebut demi menghentikan polarisasi.

"Kita harus apresiasi usulan Pak Surya Paloh. Soal formulanya seperti apa, ada baiknya terus disimulasikan dengan kebersamaan," kata Mahfud saat dihubungi, Minggu (26/6/2022).


Mahfud menuturkan ada sejumlah tantangan Indonesia di 2024. Mahfud menyebut tantangan itu mulai dari polarisasi yang merongrong ideologi pemersatu bangsa hingga ancaman bagi penegakan hukum.

"Yang jelas tesis saya, tahun 2024 tantangan kita manifest sekaligus laten yakni polarisasi ideologi yang merongrong ideologi negara pemersatu dan ancaman bagi penegakan hukum," tuturnya.

Mahfud menilai duet pemersatu bangsa merupakan ide bagus. Menurutnya, substansi isu yang pernah dia sampaikan ke publik terkait polarisasi ideologi ternyata juga dirasakan tokoh publik.

"Ide Pak Surya Paloh itu bagus, berarti substansi isu yang pernah saya kemukakan dirasakan juga oleh tokoh politik," imbuhnya.

Duet Pemersatu Bangsa

Sebelumnya, Surya Paloh mengakui dirinya mengusulkan skema duet calon presiden-calon wakil presiden kepada Jokowi. Surya Paloh ingin pemimpin bangsa ke depan bisa menghilangkan polarisasi.

Dalam tanya jawab dengan wartawan usai pertemuan bersama Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono di NasDem Tower, Gondangdia, Jakarta Pusat, Kamis (23/6), Surya Paloh mengakui sangat menaruh perhatian terhadap isu polarisasi.

"Amat sangat," kata Surya Paloh menegaskan dirinya amat menaruh perhatian terhadap isu polarisasi.

Surya Paloh mengapresiasi munculnya usulan duet seperti Anies Baswedan-Puan Maharani, Ganjar Pranowo-Anies Baswedan, hingga Prabowo Subianto-Muhaimin Iskandar. Surya Paloh mengaku dirinya tidak punya kepentingan apa pun di Pilpres 2024 selain ingin polarisasi hilang.

Surya Paloh pun ditanya apakah salah satu komposisi duet capres-cawapres tersebut datang darinya. Surya Paloh mengakui hal itu.

"Saya? Itu saya akui iya. Jadi apa yang bisa saya sumbangkan dengan hati, dengan kejujuran, apa yang saya pahami yang insyaallah barangkali itu bermanfaat bagi kepentingan kemajuan bangsa ini. Saya pikir itu yang saya prioritaskan," ujar Surya Paloh.

Sementara itu, Waketum NasDem Ahmad Ali mengatakan skema itu muncul saat Paloh berdiskusi dengan Jokowi. Dia mengatakan Paloh saat itu menyinggung nama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

"Artinya, pikiran Pak Surya bahwa hari ini ada figur yang menonjol, yang kita kira, kalau kita mau objektif menilainya bahwa ada Anies dan ada Ganjar," kata Ali kepada wartawan.

Ali juga menjelaskan alasan Surya Paloh memilih Anies dan Ganjar. Menurut dia, Anies dan Ganjar punya ceruk massa berbeda, yang diharapkan bisa mencegah polarisasi.

Simak video 'PKB Nilai Ganjar-Anies Belum Kuat Disebut Duet Pemersatu Bangsa':






(dek/gbr)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork