Ultimatum Polisi Agar Penyiram Air Keras Istri Serahkan Diri

Ultimatum Polisi Agar Penyiram Air Keras Istri Serahkan Diri

Tim detikcom - detikNews
Jumat, 24 Jun 2022 23:16 WIB
Garis polisi, police line. Rachman Haryanto /ilustrasi/detikfoto
Ilustrasi garis polisi (Foto: Rachman Haryanto)
Jakarta -

Pencarian pria inisial K (26) yang menyiramkan air keras kepada istri, anak, dan mertua di Sukatani, Kabupaten Bekasi, terus berlanjut. Polisi kini mengultimatum pelaku agar segera menyerahkan diri.

Ultimatum itu disampaikan oleh Kapolres Bekasi Kombes Gidion Arif. Gidion siap menindak tegas pelaku penyiraman air keras tersebut.

"Kalau dia nyerahkan diri bagus kalau nggak ya jangan salah kan kami kalau kami bertindak keras karena dia berusaha menghindar dari perbuatan pidananya," tutur Gidion kepada wartawan pada Jumat (24/6/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Anda bisa lari tapi anda tidak bersembunyi," sambung Gidion.

Ultimatum terhadap pelaku juga disampaikan Kapolsek Sukatani AKP Wito. Dia menegaskan polisi tak segan untuk berbuat tegas.

ADVERTISEMENT

"Ultimatum, tapi kalau belum menyerah, kita lakukan tindakan, jangan salahkan kita, masih kita lakukan pengejaran," ungkap Wito.

Polisi Duga Pelaku Sembunyi di Cikarang

Wito menduga kuat pelaku masih berada di sekitar Cikarang, Kabupaten Bekasi.

"Masih seputar Cikarang, iya namanya orang sembunyi," ujar Wito.

Selain itu, dia juga mengungkap kesulitan pengejaran pelaku karena personel terbatas. Bahkan Wito mengaku dirinya juga ikut turun ke lapangan demi menangkap pelaku.

"Anggota Buser kita cuma dua orang, saya sampai turun tangan di lapangan," katanya.

Simak halaman selanjutnya terkait awal mula kasus penyiraman air keras.

Awal Mula Kasus

Peristiwa penyiraman air keras itu sebelumnya terjadi di rumah korban di Desa Sukarukun, Kecamatan Sukatani, Senin (20/6) pagi. Setelah mendapatkan kabar, pihak kepolisian dan perangkat desa setempat menuju rumah korban untuk memberikan pertolongan. Para korban kini dirawat di rumah sakit akibat luka yang diderita.

"Kondisi lumayan parah, kalau istri dan mertuanya itu di rumah sakit di Cikarang, anaknya pertama (dirawat) di RS Medika, sekarang dirujuk RSUD Cibitung. Saya udah tengok, ngeri juga, saya nggak tega," kata Kapolsek Sukatani AKP Wito ketika dihubungi, Senin (20/6).

Wito menjelaskan, ketiganya masih dalam kondisi sadar usai kejadian. "Anaknya sadar, tapi nggak bisa melek saking sakitnya," tutur Wito.

Wito mengungkap dalih pelaku tega melakukan ulah bejatnya itu. Dia menyebut pelaku tak terima istrinya minta cerai.

"Berawal dari ketidakharmonisan keluarga, pelaku nikah siri, kemudian minta cerai (istrinya) karena (pelaku) pengangguran," ujar Wito.

Selain itu, kata Wito, si istri meminta cerai kepada pelaku karena sifatnya yang temperamental.

"Nggak kerja, nggak jelas, jadi ya kalau dia marah suka mukul istri, main tangan," imbuhnya.

Istri pelaku, jelas Wito, tak betah berumah tangga dengan suaminya yang kerap main kasar. Cekcok antara pelaku dan istrinya pun tak terhindarkan.

"Istrinya nggak betah melihat perlakuan suaminya begitu," ungkap Wito.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads