Saat Ketum Partai Cawe-cawe Reshuffle Kabinet

Saat Ketum Partai Cawe-cawe Reshuffle Kabinet

Tim detikX - detikNews
Rabu, 22 Jun 2022 13:09 WIB
Ilustrasi Surya Paloh membisiki Jokowi menjelang reshuffle kabinet.
Ilustrasi (Edi Wahyono/detikcom)
Jakarta -

Reshuffle pada dasarnya merupakan hak prerogatif Presiden Jokowi. Namun, dalam pergantian menteri pada Rabu, 15 Juni 2022, pekan lalu, hak tersebut telah dipengaruhi oleh kuasa para elite partai politik. Tekanan politik membuat Presiden Jokowi tak jadi mendepak Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.

Tiga hari sebelum Presiden Jokowi resmi mendepak Syahrul, Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh mendatangi Istana Negara. Dia menegaskan tak ada alasan untuk mengganti Syahrul. Padahal rencana Jokowi, mengganti Syahrul dan memasukkan Wakil Ketua Dewan Pertimbangan DPP Partai NasDem Enggartiasto Lukita dalam Kabinet Indonesia Maju. Pada akhirnya, Jokowi mengikuti keinginan Surya Paloh. Informasi ini didapatkan dari sumber tim detikX di internal Partai NasDem.

"Ada dua alasan di-reshuffle. Yang pertama, tidak perform; dan kedua, skandal. Syahrul tidak seperti itu. Apa alasan dia diganti?" kata sumber ini, menirukan pertanyaan Surya Paloh kepada Jokowi. Sedangkan Jokowi disebut tidak bisa menjawab dan hanya bisa mengurungkan rencana mendepak Syahrul.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sedangkan di internal Partai Golkar, kencang berembus isu jabatan Airlangga Hartarto akan dilucuti. Isu tersebut bahkan terdengar sampai ke partai tetangga, yaitu PAN.

Menurut Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily, ada rencana buruk untuk menjatuhkan Airlangga bukan hanya dari jabatan Menteri Koordinator Perekonomian. Lebih dari itu, ada yang berupaya menggulingkan Airlangga dari jabatan sebagai Ketua Umum Partai Golkar.

ADVERTISEMENT

"Ada upaya untuk menghentikan Airlangga dan bahkan kaitannya ini dengan internal Golkar," kata Ace Hasan.

Di sisi lain, perombakan kabinet yang dilakukan oleh Presiden Jokowi memantik memanasnya hubungan antara PAN dan PKB. Akar masalahnya, Jokowi mendepak Muhammad Lutfi, yang merupakan kader PKB. Penggantinya ialah Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan. Padahal, kursi menteri perdagangan sebelumnya juga jatah bagi PKB, yaitu dijabat oleh Agus Suparmanto.

Sumber detikX di lingkup internal PKB mengatakan sempat ada tawar-menawar politik yang dilakukan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar terhadap Jokowi untuk mempertahankan Lutfi. Namun, upaya itu gagal.

"Sempat ada bargain ya untuk tidak dilakukan (penggantian Lutfi)," kata sumber yang enggan disebutkan identitasnya tersebut.

Memanasnya hubungan ini terlihat dari Muhaimin Iskandar yang menyindir keras Zulkifli Hasan. Usai Zulkifli Hasan kunjungan kerja ke Pasar Cibubur, Jakarta Timur, kaget karena harga kebutuhan pokok melambung tinggi, Muhaimin Iskandar men-twit melalui akun Twitter pribadinya, "Menteri baru kok akting tapi pake kaget, barang sudah naik lama kok baru kaget."

Twit dari Cak Imin membuat kader PAN geram. Beberapa dari mereka menggelar pertemuan tertutup untuk membahasnya. Perseteruan ini menjalar sampai ke kantor Kemendag yang terletak di kawasan Gambir. Keputusan PAN, dua staf ahli di Kementerian Perdagangan yang berasal dari PKB akan didepak.

"Nanti kami mau ganti semua kok. Kita mau dari profesional," kata sumber detikX di kalangan internal PAN.


Baca selengkapnya di investigasi detikX:

Kuasa Elite Partai Menggagalkan Reshuffle

Seteru PAN-PKB di Gambir

Lihat juga video 'Direktur IPO: Reshuffle Kali Ini Akomodasi Politik':

[Gambas:Video 20detik]



(Tim detikX/dqy)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads