Alasan Utama Tebet Eco Park Ditutup: Pengunjung Membeludak sampai 60 Ribu

Alasan Utama Tebet Eco Park Ditutup: Pengunjung Membeludak sampai 60 Ribu

Wildan Noviansah - detikNews
Sabtu, 18 Jun 2022 13:25 WIB
Tebet Eco Park Bakal Dibatasi Pakai Aplikasi
Jumlah pengunjung Tebet Eco Park akan dibatasi lewat aplikasi (Agung Pambudhy/detikcom)
Jakarta -

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta Syafrin Liputo mengungkap alasan utama penutupan Tebet Eco Park, Jakarta Selatan (Jaksel). Penutupan disebut dilakukan karena jumlah pengunjung yang membeludak.

"Sebagaimana kita ketahui bahwa penutupan memang perlu dilakukan oleh Pemprov DKI Jakarta, karena jumlah pengunjung yang mengunjungi kawasan Tebet Eco Park ini luar biasa membeludaknya," kata Syafrin saat ditemui di Tebet Eco Park, Sabtu (18/6/2022).

Syafrin menjelaskan kapasitas Tebet Eco Park 10 ribu pengunjung dalam waktu yang bersamaan. Namun, beberapa waktu lalu, angkanya mencapai 60 ribu pengunjung.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dari perencanaan awal, sebagaimana yang disampaikan rekan-rekan Pertamanan dan Hutan Kota, kapasitas Tebet Eco Park ini dalam waktu yang bersamaan paling tidak 10 ribu (orang). Tapi kemudian kemarin sampai 60 ribu pengunjung," jelas Syafrin.

Akibat lonjakan tersebut, kemacetan tak terhindarkan karena banyak kendaraan yang parkir di bahu jalan.

ADVERTISEMENT

"Iya, memang kami pahami bahwa banyak pengunjung yang kemudian memarkirkan kendaraannya di badan jalan, apakah di Tebet Barat Raya maupun Tebet Timur Raya," tambahnya.

Untuk itu, lanjut Syafrin, pihaknya perlu melakukan evaluasi terkait hal tersebut. Ini dilakukan agar nantinya pengunjung bisa mendapatkan manfaat dari adanya taman ini.

"Tentu kami Pemprov DKI Jakarta perlu melakukan evaluasi sehingga, pada saat kembali Tebet Eco Park ini dibuka, masyarakat yang akan berkunjung mendapatkan nilai manfaat dari mereka berkunjung ke sini. Yang seharusnya mereka mendapatkan manfaat menikmati taman ini, karena jebolnya pengunjung itu tidak didapatkan," pungkasnya.

Tebet Eco Park Akan Diubah Jadi Zona Emisi Rendah

Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria bicara soal kemungkinan Tebet Eco Park dijadikan sebagai zona emisi rendah. Riza meyakini konsep ini bakal mendukung Program Langit Biru untuk mengendalikan pencemaran udara.

"Terkait (zona bebas) emisi juga itu penting ya ke depan tentu akan jadi perhatian. Kita tahu salah satu program kita adalah Program Langit Biru, udara yang bersih dan sehat. Ini jadi perhatian," kata Riza di Balai Kota DKI Jakarta, Jl Medan Merdeka Selatan, Kamis (16/6).

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.

Saksikan Video 'Maaf, Tebet Eco Park Tutup Sementara Hingga Akhir Juni':

[Gambas:Video 20detik]



Meski begitu, Riza memandang perlu ada solusi dalam waktu dekat untuk mengatasi permasalahan di Tebet Eco Park karena tingginya minat masyarakat menyambangi taman yang baru saja direnovasi itu.

"Tebet Eco Park sekarang sudah menjadi jauh lebih baik memiliki antusiasme dan daya tarik dari warga luar biasa, tidak hanya masyarakat sekitar, tetapi masyarakat yang jauh dari Tebet juga berdatangan. Mereka ingin melihat, menikmati langsung suasana Tebet Eco Park yang sangat baik," ujarnya.

Riza mengakui kondisi ini berimbas pada parkir liar hingga pedagang kaki lima yang menjamur di sepanjang jalan. Atas hal ini, Pemprov DKI memutuskan menutup sementara taman itu sambil menyediakan fasilitas penunjang.

"Itu juga mengganggu lingkungan sekitar dan warga sekitar. Untuk itulah kami lakukan sementara ditutup untuk ditertibkan nanti akan disiapkan tempat-tempat yang ada akan kita maksimalkan nanti akan disiapkan tempat untuk kuliner, untuk UMKM di situ," tandasnya.

Terkait rencana penetapan kawasan Tebet Eco Park jadi zona emisi rendah juga diunggah melalui akun resmi Pemprov DKI @dkijakarta. Dijelaskan saat ini kawasan tersebut sedang dalam tahan persiapan menuju kawasan zona emisi rendah.

"Untuk pemeliharaan taman dan perbaikan fasilitas serta persiapan penetapan Kawasan Tebet Eco Park sebagai zona emisi rendah setiap akhir pekan, @tebetecopark tutup sementara," tulis akun @dkijakarta.

Halaman 2 dari 2
(aud/aud)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads