Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman merespons Rocky Gerung yang menyindir soal penjilat saat mengomentari momen makan siang Presiden Jokowi bersama tujuh ketum parpol koalisi di Istana. Dia menganggap pernyataan Rocky Gerung hanya lucu-lucuan.
"Jangan terlalu serius dengan Rocky Gerung, kayaknya bagi dia pernyataan seperti itu hanya lucu-lucuan, kenapa pula kita harus analisis macam-macam," kata Habiburokhman saat dihubungi, Sabtu (18/6/2022).
Habiburokhman meminta semua pihak tidak menanggapi serius pernyataan Rocky Gerung. Sebab, dia meyakini pembicaraan ketujuh ketum parpol dan Presiden Jokowi beberapa hari kemarin sangat positif.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang jelas silaturahim antarketum parpol maknanya sangat positif," imbuhnya.
![]() |
Lebih lanjut, anggota Komisi III DPR ini menjelaskan pembicaraan antara para ketum parpol dan Jokowi kemarin adalah berkaitan dengan persoalan kebangsaan. Dia berharap pertemuan semacam ini bisa lebih sering dilakukan.
"Bersama-sama menyatukan frekuensi bagaimana menyelesaikan masalah-masalah kebangsaan. Kalau perlu lebih sering diadakan, agar komunikasi berjalan semakin lancar," ujar dia.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.
Saksikan Video 'Saat Makan Siang Jokowi-7 Ketum Parpol Jadi Sorotan':
Diberitakan sebelumnya, Rocky Gerung berkomentar mengenai posisi duduk Presiden Jokowi saat makan bersama tujuh ketum parpol koalisi pendukung pemerintah sebelum reshuffle kabinet 15 Juni. Rocky menilai pada saat makan siang itu masih ada suasana tegang.
Host acara awalnya menjelaskan posisi duduk. Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Ketum NasDem Surya Paloh ada di samping kiri dan kanan Jokowi. Ketum Gerindra Prabowo ada di depan Jokowi. Di depan Megawati ada Ketum Golkar Airlangga Hartarto. Sementara itu, di depan Surya Paloh, ada Ketum PAN Zulkifli Hasan. Sementara itu, Ketum PKB Muhaimin Iskandar dan Ketum PPP Suharso Monoarfa ada di pojok meja, di samping Megawati dan Airlangga.
"Ini yang disebut gejala Maldini, malapetaka di Istana, ha-ha-ha.... Orang akan tafsirkan kenapa ada blocking gitu kan, atau malpraktik di Istana, 'Maldini Syndrome' kira-kira begitu, kayak tegang-tegangan. Yang sana masih ngincar tuh, bisa nggak apa namanya koalisi baru setelah proyek politik ini jalan?" kata Rocky Gerung saat menanggapi posisi duduk makan bersama Jokowi dan para ketum parpol. Sementara Faldo Maldini hadir secara online dalam diskusi tersebut.
Komentar itu disampaikan Rocky Gerung dalam diskusi kolaborasi detikcom-Total Politik dengan tema 'Adu Perspektif: Politik Jawa Jokowi, Ojo Dumeh Berbuah Reshuffle' yang ditayangkan di kanal YouTube detikcom, Rabu (15/6). Rocky kemudian menyinggung pengalaman Jokowi dalam politik.
"Tapi intinya kan kita tahu Pak Jokowi sebagai orang yang malang melintang selama 7-8 tahun sangat mengerti politik, dalam arti bahasa tubuh manusia. Dia tahu psikologi orang, dia ngerti siapa yang menjilat, siapa yang minta diasuh," kata dia.