Massa yang tergabung dalam Front Persaudaraan Islam (FPI), Persaudaraan Alumni (PA) 212, dan GNPF-Ulama masih memadati depan Kedubes India, Jakarta Selatan. Mereka bertahan menyuarakan aspirasi meski sempat diguyur hujan.
Pantauan detikcom di Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, Jumat (17/6/2022) sekitar pukul 14.40 WIB, hujan tampak mengguyur kawasan Kedubes India. Hujan mengguyur kawasan itu selama sekitar 20 menit.
Massa aksi pun tampak terus bertahan meski di tengah guyuran hujan. Massa aksi terlihat membawa beberapa atribut, seperti bendera bertuliskan tauhid dan spanduk yang berisi tuntutan mereka. Terlihat satu mobil komando berada di lokasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Anggap hujan ini sebagai restu dari Allah, Takbir? Allahu Akbar!," ujar salah satu orator dari atas mobil komando.
Terlihat beberapa dari massa aksi memakai payung. Selain itu, beberapa dari mereka mengenakan jas hujan. Lantunan syahadat tak hentinya digemakan.
Pantauan pukul 13.45 WIB, tampak lalu lintas macet. Kemacetan tampak terjadi di ruas jalan dari arah Menteng menuju Mampang Prapatan.
Kemacetan terjadi karena ada dua lajur jalan yang ditutup. Massa aksi sendiri terlihat menggunakan dua lajur jalan.
Massa aksi terlihat membawa sejumlah atribut. Mereka tampak membawa bendera bertuliskan kalimat tauhid, spanduk, hingga poster yang berisi protes terhadap pernyataan politikus India Nupur Sharma yang dianggap menghina Nabi Muhammad.
"Stop Indian Moslem Genocide," tulis spanduk tersebut.
"Tidak ada toleransi untuk penghina Nabi Muhammad SAW," tulisnya.
Lihat juga video 'Polisi Tangkap Ratusan Pengunjuk Rasa Pemrotes Ujaran Menghina Nabi Muhammad':