Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri melemparkan gurauan kepada Wamendagri John Wempi Wetipo saat Rapat Koordinasi di Sekolah PDI Perjuangan melalui Zoom. Hal ini diungkapkan oleh Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto.
"Ya tadi secara bergurau disampaikan oleh Bu Mega bahwa Pak Wempi dan Bu Mega itu bagaikan kopi susu. Karena Bu Mega putih dan Pak Wempi hitam. Tetapi hitamnya Pak Wempi mengandung spirit sebagai orang Indonesia yang berasal dari Papua yang kokoh dalam prinsip sebagai kader partai," ujar Hasto di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Kamis (16/6/2022).
Sebelum dilantik oleh Presiden Jokowi, Wempi sempat menanyakan restu Megawati Soekarnoputri untuk menerima jabatan tersebut. Hasto menjelaskan, Wempi selaku kader PDIP menanyakan apakah hal itu telah disetujui oleh Megawati Soekarnoputri.
"Sebelum mendapat penugasan dari Bapak Presiden sebagai Wakil Mendagri, Pak Wempi bertemu saya menanyakan apakah penugasan tersebut disetujui ketua umum," kata Hasto.
Hasto menyebut sikap itu perlu dicontoh oleh kader lain lantaran tanpa persetujuan ketua umum, dia tidak bisa menjalankan tugasnya.
"Karena sekiranya tanpa persetujuan ketum tentu saja dia tidak dapat menjalankan tugas itu. Ini contoh kedisiplinan dari seorang Wempi," lanjutnya.
"Kami juga berharap seluruh jajaran pemerintahan dalam negeri dari kepala daerah, wakil kepala daerah, anggota DPRD itu betul-betul dapat bergerak seirama di bawah arahan Bapak Jokowi," pungkasnya.
Selain itu, dia menanggapi komposisi Kabinet Indonesia Bersatu usai dilakukan reshuffle pada Rabu (15/6) kemarin. Dia mengatakan semua pejabat harus berpacu untuk bekerja dengan sebaik-baiknya.
"Menteri adalah pemerintahan dalam pengertian sehari-hari yang menguasai hal ikhwal kementerian yang dipimpinnya sehingga kita harus bergerak untuk kepentingan rakyat bangsa dan negara. Bukan untuk kepentingan capres dan cawapres," jelas Hasto.
"Seluruh menteri harus berdedikasi kepada Presiden Jokowi, menjadi pembantu presiden dan mempercepat prestasi sehingga Pemilu 2024 dilaksanakan dalam situasi kebangkitan, kemajuan Indonesia Raya karena profesionalitas dari presiden, wapres, dan seluruh pembantu presiden," sambungnya.
(ain/maa)