Dekan Fakultas Peternakan IPB University Idat Galih Permana mengungkapkan, wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) saat ini sudah menyebar di 186 kota dan kabupaten yang ada di 18 provinsi di Indonesia. Jumlah angka hewan ternak yang terjangkit PMK juga terus bertambah.
"Kalau kita lihat perkembangan sampai hari ini sudah menyebar 18 provinsi dan 186 kabupaten/kota. Yang sudah terjangkit sebanyak 165 ribu lebih ekor ternak yang sudah terpapar PMK, artinya setiap hari (PMK) ini bertambah terus," kata Idat di IPB Branangsiang, Kota Bogor, Rabu (15/6/2022).
"(Terus menyebar) Karena kemarin data sebarannya di 182 kabupaten dan kota, sekarang sudah 186 kabupaten dan kota, yang dalam satu hari ini wilayah terinfeksi PMK," tambahnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebagai bentuk respons dan upaya penanggulangan, kata Idat, kemudian IPB University membentuk tim satgas pengendalian PMK yang melibatkan pakar penyakit hewan, peternakan, dan mahasiswa.
"Tentunya ini berangkat dari keprihatinan kita semua, civitas dan mahasiswa IPB, karena ini bukan hanya penyakit terjadi hewan saja tetapi juga soal hajat hidup orang banyak, para petani juga para peternak," kata Idat.
"Untuk merespons wabah PMK ini kemudian IPB, kemudian membuat tim penanganan PMK, yang dimana pada beberapa waktu lalu juga sudah menerjunkan tim dosen dan mahasiswa untuk melakukan penanganan ke beberapa daerah di Jawa Barat," tambahnya.
Anggota tim satgas pengendalian PMK ini nantinya akan dikirim ke daerah-daerah yang diperlukan penanganan agar wabah PMK dapat dikendalikan. Tim Satgas yang terdiri atas dosen, mahasiswa, dan sarjana Sekolah Kedokteran Hewan dan Biomedis (SKHB) itu akan melakukan pendampingan terhadap peternak dalam penanganan wabah PMK, melakukan pengobatan, hingga melakukan proses vaksinasi terhadap hewan ternak yang terpapar PMK, terutama sapi dan domba.
"Tugas mereka di antaranya yakni adalah membantu pengendalian penyakit hewan, katakanlah membantu memberi obat-obatan, melakukan disinfekstan, antibiotik, dan lain sebagainya. Mudah-mudahan nanti vaksin juga datang dan mereka sudah siap melakukan proses atau program vaksinasi," kata Idat.
"Vaksin sudah datang 10 ribu, akan datang kembali 8 ribu, selanjutnya akan dikirim kembali, sekarang kita tunggu arahan selanjutnya dari pemerintah," tambahnya.
Simak juga video 'DPR Cecar Kementan soal Minta Anggaran Rp 2 Triliun untuk Tangani PMK':