Hewan ternak seperti sapi, kerbau, kambing, dan domba yang diduga terpapar penyakit mulut dan kuku (PMK) bertambah 72 ekor. Total, sampai hari ini sudah ada 293 ekor hewan ternak di Tangerang yang terjangkit wabah tersebut.
Kabid Kesehatan Hewan dan Masyarakat Veteriner Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Tangerang Kustri Windayani menyebutkan hingga hari ini penambahan terjadi menjadi 293 ekor hewan ternak.
"Keadaan hari ini seluruhnya nambah 72 ekor. Terdiri atas sapi 224 ekor, kerbau 9 ekor, kambing 14 ekor, domba 46 ekor, jadi total 293 ekor gejala klinisnya positif ke arah PMK," ungkapnya saat dihubungi, Rabu (15/6/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Tangerang Asep Jatnika mengatakan terdapat 221 ekor terkonfirmasi positif PMK. Jumlah itu diketahui setelah dilakukan pemeriksaan ke sejumlah tempat peternak di Tangerang.
"Tercatat sampai 13 Juni 2022 total ada 221 ekor hewan ternak tertular PMK dan ada 692 ekor yang terancam. Namun kita pun sudah melakukan langkah-langkah untuk penanganannya," kata Asep dari keterangan yang diterima, Rabu (15/6/2022).
Ia menjelaskan, adanya penambahan kasus PMK ini diketahui setelah dilakukan pemeriksaan secara intens ke sejumlah peternak dari 13 kecamatan yang ada di Kabupaten Tangerang. Asep mengaku penularan PMK ini sangat cepat.
"Rata-rata hewan yang suspek PMK ini jenis sapi, kerbau, domba, dan kambing. Jadi tingkat penularannya pun memang begitu cepat sehingga bisa menular terhadap hewan yang ada di sekitarnya," tambahnya.
Hingga kini, lanjut Asep, upaya yang dilakukan oleh satgas pengendalian dan penanganan penyakit langsung memberikan antipiretik, multivitamin dan antibiotik terhadap hewan yang diindikasi terpapar PMK tersebut. Ia berharap peternak dan pedagang ketika mendatangkan hewan ternak baru berasal dari luar daerah agar dipisahkan terlebih dahulu selama 14 hari dan dipastikan dalam keadaan sehat.
"Tentunya kita hanya melakukan pencegahan dengan melakukan pengobatan dan penyemprotan disinfektan ke kandang-kandang peternak itu, supaya PMK ini tidak menyebar lebih luas. Dipastikan para peternak bisa menjaga sterilisasi kebersihan kandang hewan masing-masing. Karena dengan upaya itu bisa menghindari penularan PMK," ujarnya.
Ia juga mengimbau masyarakat tidak khawatir dan panik dengan ditemukannya kasus-kasus PMK di Kabupaten Tangerang. Asep memastikan PMK pada hewan tak menular ke manusia.
"Kami mengimbau kepada masyarakat tidak khawatir ataupun panik. Karena prinsipnya penyakit ini tidak menular ke manusia," pungkasnya.
Simak juga video 'DPR Cecar Kementan soal Minta Anggaran Rp 2 Triliun untuk Tangani PMK':