Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor memperpanjang masa penutupan pasar hewan di Rumah Potong Hewan (RPH) Kota Bogor. Perpanjangan ini berkaitan dengan bertambahnya jumlah sapi yang diduga terpapar penyakit mulut dan kaki (PMK).
"(RPH) masih kita tutup. Ya (karena) ada sapi yang terkena PMK, bertambah," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Anas S Raswan kepada wartawan, Selasa (14/6/2022).
Anas mengatakan ada 40 ekor sapi baru yang jadi suspek PMK. Karena tambahan kasus ini, DKPP Kota Bogor memutuskan memperpanjang penutupan pasar hewan di RPH Kota Bogor. Namun Anas tidak menjelaskan sampai kapan penutupan dilakukan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada 40 (sapi suspek PMK), kita perpanjang (penutupan pasar hewan RPH)," kata Anas.
Diberitakan sebelumnya, tujuh ekor sapi di Rumah Potong Hewan (RPH) Kota Bogor diduga terjangkit penyakit mulut dan kuku (PMK). Untuk mengantisipasi penyebaran PMK, RPH Kota Bogor ditutup sementara selama 14 hari.
"Jadi ada tujuh sapi di RPH Bubulak, Kota Bogor, yang terindikasi PMK. Gejala awalnya ada sapi dengan suhu tubuh yang panas. Tapi ini masih suspek, belum positif dan kita masih tunggu hasil uji laboratorium," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Bogor Anas S Rasmana kepada wartawan, Senin (6/6).
Untuk menghindari penyebaran PMK di lingkungan RPH Kota Bogor, kata Anas, RPH Kota Bogor ditutup sementara selama 14 hari.
"Untuk RPH posisinya sekarang sudah ditutup sejak 3 Juni lalu, jadi ditutup selama 14 hari, berarti sampai 17 Juni. Tapi ini statusnya masih suspek, tapi walaupun begitu, tetap dilakukan penutupan karena suspek saja harus ditutup. (yang ditutup) di sini aja (RPH)," terang Anas.
Simak juga video 'DPR Cecar Kementan soal Minta Anggaran Rp 2 Triliun untuk Tangani PMK':