Kakorlantas: Menurut Data, Korban Kecelakaan Lebih Banyak daripada Perang

Kakorlantas: Menurut Data, Korban Kecelakaan Lebih Banyak daripada Perang

Wildan Noviansah - detikNews
Senin, 13 Jun 2022 18:36 WIB
Kakorlantas
Kakorlantas Polri Irjen Firman Santhyabudi (Foto: dok. Istimewa)
Jakarta -

Kakorlantas Polri Irjen Pol Firman Shantyabudi menyebut angka korban kecelakaan sangat tinggi. Mengacu pada sebuah data, Firman menyebutkan angka korban kecelakaan lebih tinggi daripada korban perang.

"Ternyata juga dari data korban kecelakaan lalu lintas lebih banyak daripada korban akibat perang ataupun penyakit," kata Firman di Polda Metro Jaya, Senin (13/6/2022).

Firman menyebut tingginya angka kecelakaan karena rendahnya kesadaran pengguna jalan. Di sisi lain, menurut Firman, tidak adanya pendidikan keselamatan lalu lintas sejak usia dini dari para orang tua.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Masyarakat kadang menganggap, ya mohon maaf kalau saya salah, karena sudah biasa di jalan dari kecil begitu sudah punya kemampuan roda dua orang tuanya kasih punya SIM atau tidak yang penting dia udah bisa sepertinya nggak perlu lagi belajar lalu lintas," kata dia.

"Faktanya korban terus berjatuhan dengan berbagai macam sumber. Ada tiga sumber utamanya manusia, jalan, kendaraan," imbuhnya.

ADVERTISEMENT

Untuk itu, Firman menekankan pentingnya tertib berlalu lintas. Firman menekankan betapa sangat berharganya sebuah nyawa dibandingkan kerugian materi yang ada.

"Karena sekali lagi cost yang harus dibayar apabila sudah terjadi kemacetan atau kecelakaan mungkin tidak bisa kita hitung dengan hanya sekadar menghitung dengan rupiah. Kalau sudah meninggal di situ ada yatim, di situ ada janda mohon maaf atau mungkin itu ada duda, kalau sekali lagi yang menjadi korbannya ini rata-rata adalah tulang punggung keluarga," jelasnya.

Baca selengkapnya di halaman selanjutnya.

Untuk itu, Firman mengatakan, melalui Operasi Patuh Jaya 2022, diharapkan angka kecelakaan tersebut tidak bertambah.

"Pertanyaannya, apa kita akan teruskan korban ini berjatuhan inilah tanggung jawab kita bersama yang kita bangun, dengan adanya operasi ini kita harapkan kita bisa bekerja sama masyarakat petugas dan seluruh elemen bangsa. Kita ingin sentuh semua supaya kemacetan dan kecelakaan tidak terjadi lagi di jalan raya cukup sudah," kata dia.

Lebih lanjut, Firman mengatakan nantinya sebanyak 3.070 personel Polda Metro Jaya akan turun demi kelancaran Operasi Patuh Jaya 2022 ini. Operasi Patuh digelar selama 14 hari, mulai 13 Juni sampai 26 Juni 2022.

"Jadi pertama pergelaran pasukan Polda Metro ada sejumlah 3.070. Yang pasti, Korlantas kita menggelar 350 personel yang kita punya di tiga Polda Banten, Metro Jaya, dan Jabar dan kita perkuat jajaran sebanyak 350 personel dari Korlantas," kata dia.

Firman menuturkan fokus pada operasi ini adalah membangun kepatuhan dan kesadaran masyarakat. Nantinya diharapkan masyarakat akan sadar dan menjadi polisi bagi diri masing-masing.

"Operasi patuh kita ingin membangun kepatuhan dari sisi kesadaran masyarakat bukan hanya karena ada polisi bukan karena banyak kita tilang terus dia dan sebagainya kita ingin menjadikan masyarakat itu tumbuh dalam dirinya itu supaya mereka jadi polisi bagi dirinya masing-masing," jelasnya.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads