Bendahara umum relawan Pro Jokowi (Projo) Panel Barus mengatakan wacana 'Jokowi 3 periode' bukan agenda politiknya. Dia menyebut agenda politik Projo ialah menyukseskan Jokowi sampai masa periode jabatannya habis di tahun 2024.
"Kalau bicara agenda politik Projo, agenda politik Projo itu bukan Jokowi 3 periode, jadi Jokowi 3 periode itu bukan agenda politik Projo. Agenda politik Projo adalah memastikan Pak Jokowi sukses sampai 2024 dengan segala legacy besarnya," kata Panel Barus dalam acara Total Politik di Dualitas Coffee, Tebet, Jakarta Selatan, Minggu (12/6/2022).
"Agenda politik Projo jelas memastikan Jokowi sukses dua periode dengan legacy besarnya dan agenda politik Projo yang diputuskan dalam rakernas adalah menggelar musyawarah rakyat," tambahnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Panel melanjutkan agenda Projo lainnya yakni menjalankan musyawarah rakyat pada Juli 2022-April 2023. Menurutnya, agenda musyawarah itu lahir dari pidato Presiden Jokowi dalam rakernas.
"Agenda politik Projo yang kedua yang sudah diputuskan dalam rakernas lima kemarin, kita akan menjalankan satu agenda yang dinamakan musyawarah rakyat. Ini tidak lahir ujug-ujug musyawarah rakyat ini, dia lahir dari arahan pidato politik pak Jokowi di rakernas tersebut yang kemudian kita highlights," tuturnya.
Panel menjelaskan musyawarah itu bertujuan menggali kehendak rakyat untuk mencari siapa tokoh pengganti Jokowi. Panel mengatakan musyawarah itu merupakan ruang terbuka bagi rakyat.
"Yang pertama yang bisa kita highlights adalah 'ojo kesusu' yang kedua kita gali kembali kehendak rakyat, kita bicara lagi ke rakyat saya akan tanya kepada ketuanya saya akan cek dan ini kemudian kita simpulkan mekanismenya musyawarah rakyat," ujarnya.
"Ini adalah ruang yang harus dibuka, ruang demokratis yang harus dibuka, di mana rakyat ikut berpartisipasi ya dalam menentukan kepemimpinan nasional ke depan setelah Jokowi dan ruang itu harus dibuka. Jadi kepemimpinan nasional pasca Jokowi ini jangan jadi omongan satu dua orang saja nggak boleh, semua rakyat harus bicara gitu," lanjut Panel.
Sebelumnya, Ketua Umum Projo Budi Arie Setiadi menghidupkan kembali wacana 'Jokowi 3 periode'. Budi Arie menyebut pendukung 'garis keras' atau die hard-nya Presiden Jokowi-lah yang menginginkan 3 periode.
Selengkapnya di halaman berikut
"Yang pasti Pak Jokowi sebagai Presiden RI sudah tegas sikapnya soal wacana ini. Beliau tunduk dan taat konstitusi," kata Budi Arie kepada wartawan, Jumat (10/6/2022).
Budi Arie lalu mengungkapkan rencana kegiatan Projo menyambut Pilpres 2024. Projo, sebut dia, akan menggelar Musyawarah Rakyat (Musra) bertajuk 'Mencari Duet Pelanjut Jokowi', yang digelar mulai Juli 2022 hingga April 2023.
Budi Arie menuturkan Projo bakal melibatkan berbagai elemen masyarakat, dari relawan, tokoh agama, hingga mahasiswa, untuk ikut serta mencari suksesor Jokowi.
"Kami dari Projo juga akan menggelar Musyawarah Rakyat (bertajuk) 'Mencari Duet Pelanjut Jokowi', yang akan kami gelar dari bulan Juli 2022-April 2023, yang melibatkan seluruh elemen masyarakat dari mulai akademisi, tokoh agama, tokoh masyarakat, relawan, mahasiswa, petani, dan seluruh elemen masyarakat lainnya, untuk sama- sama membicarakan siapa pelanjut Jokowi," tutur Budi Arie.
"Kami ingin demokrasi yang melibatkan partisipasi publik, sehingga demokrasi semakin berkualitas," imbuhnya.
Setelah itu, barulah Budi Arie menjelaskan tujuannya membahas lagi wacana Jokowi 3 periode.
Bang Muni, sapaan akrab Budi Arie, mengaku hanya menyampaikan aspirasi yang berkembang di masyarakat. Menurutnya, masyarakat di tataran akar rumput menginginkan Presiden Jokowi menjabat 3 periode.
"Saya hanya bicara bahwa di masyarakat dan di akar rumput ada yang menyampaikan keinginan dan aspirasinya agar Jokowi 3 periode," katanya.
Baca juga: AHY Didukung Projo NTB, Ketum: Itu Aspirasi |
Bang Muni kemudian memaparkan hasil survei yang menyatakan sebesar 67% responden tak setuju Jokowi menjabat 3 periode, sedangkan 33% setuju. Bang Muni menyebut 33% responden yang setuju 3 periode adalah die hard-nya Jokowi.
"Berapa jumlahnya? Menurut survei, 67% tidak setuju Pak Jokowi 3 periode. Tapi itu artinya ada 33% atau sepertiga rakyat Indonesia yang menginginkan Jokowi 3 periode. Itu adalah die hard-nya Jokowi," jelasnya.