.webp)
Gereja Protestan Indonesia Bagian Barat (GPIB) Jemaat Sumber Kasih di Lebak Bulus, Jakarta Selatan, terus berupaya mencegah banjir agar tak kembali melanda gereja ketika hujan deras terjadi. Tali air pun kini dibangun di jalan depan gereja.
Sebelumnya, area depan gereja hanya dipasangi tanggul di sepanjang pagar gereja. Pemasangan tanggul selesai pada Rabu (6/4) lalu.
Kini, berdasarkan pantauan detikcom di GPIB Sumber Kasih, Jumat (10/6/2022) pukul 10.00 WIB, tepatnya di Jl Lebak Bulus III, Kelurahan Lebak Bulus, Kecamatan Cilandak, Jakarta Selatan, tampak dua pekerja tengah membangun tali air di area depan gereja.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pekerja yang membuat tali air bukanlah petugas pemerintah. Mereka menggunakan kaus bebas, bukan seragam.
 Gereja Protestan Indonesia Bagian Barat (GPIB) Jemaat Sumber Kasih di Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan. (Mulia Budi/detikcom) |
Pembangunan tali air dimulai dari sisi kiri gereja. Tali air itu bakal dibangun di sepanjang pagar gereja dari ujung pintu timur sampai pintu barat.
Pekerja membawa ember berisi semen kemudian merapikan tali air itu sesuai ukuran pipa. Kerucut oranye juga terpasang di pinggir jalan untuk memberi jarak bagi para pengendara.
"Dibikin tali air, biar airnya langsung masuk ke sumur resapan," kata salah satu pekerja.
"Udah 3 hari ini (mulai pembangunan tali airnya)," ujarnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, GPIB Jemaat Sumber Kasih masih berupaya mencegah banjir yang rutin datang usai hujan deras. Kini, satu kolam olakan atau bak penampungan air dibangun agar gereja tidak lagi tergenang.
Tentang Bak Penampungan
Bak penampungan yang sedang proses pembangunan merupakan sebuah ruangan berisi pompa-pompa penyedot. Ada 4 pompa di ruangan tersebut, yaitu 2 pompa besar, 1 pompa kecil, dan 1 pompa manual.
Nantinya akan ada 5 pompa yang digunakan, salah satunya masih diperbaiki. Saat ini hanya ada dua pompa yang beroperasi.
Pipa-pipa di ruangan tersebut tersusun dengan rapi. Ada 5 pipa yang menyalurkan air dari bak penampungan menuju saluran pembuangan kota.
Penggunaan pompa bakal dilakukan secara bergantian dan bertahap, yaitu 2 pompa yang menggunakan sistem pengaturan waktu (timer) kemudian beralih ke 2 pompa lainnya yang menggunakan sistem kontrol. Pompa manual hanya akan difungsikan saat 4 pompa tersebut tak mampu mengatasi limpahan air.
Simak juga 'Sebagian Besar Wilayah Indonesia Berpotensi Hujan, Cek Info Selengkapnya!':
