Senada dengan Verlita, ibunda korban yang juga anggota Komisi IX DPR RI Indah Kurnia, menjelaskan terkait provokasi duluan yang ditudingkan pihak Bravo 5. Dia menyebut saat itu Justin jengkel lantaran pelaku tidak merasa bersalah sama sekali.
"Berangkatnya jengkelnya Justin waktu itu kalau dikatakan mengacungkan tangan, di situ baru beli mobil itu bekas dari temannya, dan itu dia compound sendiri, coba dilihat, dirawat, baru berapa bulan, Lutfi yang tahu berapa bulan, 2 bulan, dia hati-hati banget dieman-eman itu mobil tahun berapa itu, tahun 1998 dapat mobil dengan kondisi bagus dibantu teman saya kolektor mobil tua, dihati-hati," ujarnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"(Tiba-tiba) ditabrak gitu otomatis dia eman gitu mobilnya, abis nabrak orang (pelaku) nggak ada rasa salah, malah dipepet-pepet, yang dia sampaikan menurut dia kita juga tidak ada di lokasi kejadian, lokasi apa pun yang waktu itu dilakukan kedua belah pihak bukan domain kita," imbuhnya.
Tak hanya itu, keluarga Justin lainnya, Carlo, juga menjawab soal tudingan pelaku bahwa Justin melakukan pemukulan terlebih dulu. Dia membantah pernyataan pelaku tersebut.
"Saya rasa kronologis yang detail itu sudah disampaikan Kabid Humas (Polda Metro Jaya), kita di sini pihak keluarga berharap statement itu kalau ada pertanyaan itu tolong seperti dijelaskan Kabid Humas," ujarnya.
Sebelumnya polisi telah menetapkan Faisal Marasabessy sebagai tersangka terkait pemukulan terhadao Justin di Tol Gatsu. Kasus tersebut kini masih diselidiki polisi.
(mea/mea)