Pesan Prabowo Agar Jangan Mau Diajak Radikal-radikalan

Round-Up

Pesan Prabowo Agar Jangan Mau Diajak Radikal-radikalan

Tim detikcom - detikNews
Rabu, 08 Jun 2022 07:49 WIB
Menhan Prabowo Subianto hadiri wisuda offline yang digelar Universitas Pancasila. Di sana Prabowo turut memberikan orasi ilmiah di hadapan para wisudawan.
Menhan Prabowo Subianto (Foto: Rifkianto Nugroho/detikcom)
Jakarta -

Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto memberikan pesan ke generasi muda. Ketua Umum Partai Gerindra itu meminta generasi muda untuk menolak paham radikal.

Pesan Prabowo itu disampaikannya dalam orasi ilmiah di acara wisuda Universitas Pancasila yang ditayangkan dalam YouTube, Selasa (7/6/2022). Prabowo mulanya bicara mengenai soal gangguan-gangguan terhadap Indonesia sejak dahulu.

"Saudara-saudara, kita selalu diganggu karena kita kaya. Kalau kita lihat dari dulu kita selalu diganggu, begitu proklamasi kita diganggu diserang oleh Belanda, ada peristiwa Madiun, Proklamasi NII, APRA, RMS, PRRI/PERMESTA, OPM, G30SPKI, GAM dan sebagainya dan sebagainya dan hampir semua itu ada intervensi asing," kata Prabowo.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Prabowo meyakini politik pecah belah itu berlaku. Oleh karena itu, Prabowo mengajak generasi muda untuk menuntut ilmu setinggi-tingginya agar tak mudah dipecah-belah.

"Artinya politik pecah belah itu berlaku, jadi kalau kita mau kuat dan selamat, kita semua, Saudara-saudara, semua civitas ini, golongan pemimpin, karena Saudara adalah golongan pemimpin, Saudara bagian dari mungkin 1 persen menikmati pendidikan tinggi, hanya 1 persen kalau tidak salah, jadi you are the leaders of the country, para guru besar adalah the brain of the country, not only the brain, karena tidak ada lagi yang lebih pintar dari profesor S3, tidak ada S4 dan S5 lagi," katanya.

ADVERTISEMENT

"Jadi profesor guru besar itu sama dengan jenderal, nggak ada di atas jenderal bintang 4 dan bintang 5. Artinya kita harus mengerti bahwa kita selalu akan dipecah belah, jadi hati-hatilah," imbuhnya.

Prabowo juga mengajak untuk saling menjaga kerukunan. Menurutnya politik boleh bersaing keras, namun pada akhirnya akhir menganggap semua pihak adalah saudara sebangsa.

"Kalau saya selalu ingin bahwa kita selalu harus menjaga kerukunan, ketenangan, politik kita boleh bersaing dengan keras, tapi di ujungnya kita harus cool dan kita harus menganggap semua pihak adalah saudara-saudara sebangsa dan se-Tanah Air," katanya.

Simak ajakan Prabowo untuk menolak paham radikal di halaman selanjutnya.

Saksikan Video 'Prabowo: Begitu Kita Tinggalkan Pancasila, Negara Ini Akan Bubar':

[Gambas:Video 20detik]



Prabowo Ajak Tolak Paham Radikal

Lebih lanjut, Prabowo meminta generasi muda agar menolak paham radikal. Prabowo menegaskan semua agama mengajak pada kebaikan.

"Jadi adik-adik sekalian jangan mau diajak yang radikal-radikalan, tidak ada, semua agama mengajarkan kebaikan. Kalau ada yang mengajarkan kebencian pasti niatnya lain, jangan-jangan itu kekuatan asing yang mau memecah belah kita," jelasnya.

Sebelum menutup orasinya, Prabowo mengatakan dirinya tidak sedang kampanye politik. Dia mengatakan menyampaikan pidato sebagai motivasi untuk generasi penerus bangsa.

"Dengan demikian saya mau tutup penyampaian presentasi saya karena saya merasakan kalian sudah resah ingin segera, 'apalagi dia bicara ini, jangan-jangan kampanye politik lagi itu' tidak saya tidak kampanye di sini, kampanye nanti di kabupaten-kabupaten. Dan kalau saya kampanye saya harus minta izin presiden, saya menteri loh, tapi ini adalah saya bicara kepada generasi penerus, kita ini akan punah ya kan? Benar kan? Kita akan punah, gue nggak mau kasih tahun umur gue berapa, tadi disebut ya tanggal lahir saya, nggak usah diingat itu, hati saya masih muda, saudara-saudara," katanya.

Halaman 2 dari 2
(mae/maa)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads