Ikhlas Fahri Meski Gagal jadi Bintara Polri

Ikhlas Fahri Meski Gagal jadi Bintara Polri

Tim detikcom - detikNews
Sabtu, 04 Jun 2022 20:14 WIB
BArikade polisi menggunakan tongkat dan tameng. dikhy sasra/ilustrasi/detikfoto
Ilustrasi (dikhy sasra/detikcom)
Jakarta -

Polemik Fahrifadillah Nur Rizky (21), calon Bintara Polri yang gagal berangkat pendidikan karena buta warna parsial, memasuki babak baru. Fahri mengaku telah menerima keputusan itu dengan lapang dada.

Polda Metro Jaya awalnya menegaskan tidak akan mengubah keputusan mereka terkait status Fahri yang gugur ikut pendidikan karena buta warna. Pihak Polda Metro Jaya menyebut keputusan itu telah final.

Dasar putusan itu mengacu pada hasil supervisi kesehatan yang dilakukan tim Mabes Polri kepada Fahri. Dalam tes itu Fahri dinyatakan buta warna parsial.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Fahri kini telah menerima hasil putusan itu. Meski berat, dia mencoba untuk ikhlas.

Fahri Jawab Putusan Final Polda Metro

Polda Metro Jaya telah menyatakan keputusan menggugurkan Fahrifadillah Nur Rizky (21), calon Bintara yang dinyatakan buta warna parsial, sudah final dan tidak akan berubah. Fahri pun mengaku sudah menerima keputusan itu sepenuhnya dengan ikhlas.

ADVERTISEMENT

Awalnya, Fahri meminta maaf telah membuat video yang sempat membuat heboh di masyarakat. Dia pun meminta masyarakat untuk tidak berasumsi liar perihal gagalnya dia berangkat pendidikan sebagai Bintara Polri.

"Alhamdulilah masalah telah selesai dan inshaallah saya bisa menerima hasil akhirnya yang walaupun bagi saya sangat berat, betul-betul sangat berat," tulis Fahri di unggahan media sosial Instagram pribadinya seperti dilihat, Sabtu (4/6/2022). Fahri telah mengizinkan detikcom untuk mengutip unggahannya tersebut.

Fahri juga bicara soal polemik buta warna yang membuatnya tidak bisa mengikuti pendidikan sebagai Bintara. Pemuda itu kembali menegaskan tidak memiliki masalah buta warna.

"Soal buta warna saya terkait bukti yang pernah saya kirim, saya bisa melihatnya dan semua bukti yang sudah saya jelaskan," katanya.

Bangga Pernah Ikut Seleksi Bintara Polri

Fahri pun turut mengucapkan terima kasih kepada orang-orang yang telah mendukungnya selama ini. Dia mengaku telah menerima hasil akhir dari Polda Metro meski itu tidak sesuai dengan keinginannya.

Lebih lanjut, meski gagal mengikuti pendidikan menjadi Bintara Polri, Fahri mengaku tetap bangga telah berjuang mengikuti proses seleksi menjadi anggota kepolisian. Dia pun kembali mengungkapkan keinginannya untuk bisa mengabdi di institusi Polri.

"Dan di kala saya dikasih pilihan, jujur saya tetap memilih di dalam karena saya benar-benar sangat cinta, demi Allah, kepada institusi tersebut. Yang alhamdulilah ada pilihan terbaik dari Tuhan lewat tangan anggota dewan yang sangat baik yang betul-betul memikirkan nasib saya, memperjuangkan saya untuk lebih maju ke depan," katanya.

Fahri menambahkan keputusan gugurnya dia mengikuti pendidikan sebagai Bintara Polri sebagai takdir Tuhan yang harus diterimanya dengan ikhlas.

"Betul-betul saya sangat bangga ada di dalam yang benar-benar cita-cita saya yang saya sampai berjuang bertahun-tahun hanya untuk mengabdi. Yang benar-benar demi Allah saya sangat cinta di perjuangan saya waktu pengorbanan untuk mengabdi, semua perjuangan saya yang hanya lulus terpilih dan memang jalan Tuhan berbeda," tutur Fahri.

Simak di halaman berikutnya:

Keluarga Telah Ikhlas

Fahrifadillah Nur Rizky (21), calon Bintara Polri yang gagal berangkat pendidikan karena buta warna parsial, mengaku telah ikhlas dengan keputusan dari Polda Metro. Fahri bahkan telah memiliki rencana karir di luar institusi Polri.

"Kalau dari keluarga besar masih ada yang mengganjal tapi kami semua sudah ikhlas tentang semuanya yang kami alami. Siapa tahu Allah mengganti jalan yang lebih baik ya," kata Fahri saat dihubungi, Sabtu (4/6/2022).

Bakal Lanjutkan Studi Hukum

Fahri mengaku mendapatkan banyak dukungan usai curhatannya yang merasa digagalkan untuk mengikuti pendidikan sebagai Bintara Polri viral di media sosial. Mereka menawarkan bantuan pendampingan hukum kepada Fahri.

Saat Polda Metro Jaya mengumumkan keputusan mereka yang menggugurkan Fahri karena alasan buta warna telah final, dukungan kepada Fahri terus mengalir. Salah satunya datang dari anggota Komisi I DPR RI Hillary Brigitta Lasut.

Hillary, kata Fahri, telah menawarkannya untuk berkuliah usai gagal menjadi Bintara Polri. Dia pun mengaku menyambut terbuka tawaran dari Hillary tersebut.

"Banyak banget orang yang hubungi saya termasuk ibu Hillary. Ibu itu tawarkan beasiswa dalam dan luar negeri. Kalau jenjang karir yang ingin saya tekuni karena saya habis kejadian seperti ini dan sesuai bakat dan minat, saya akan masuk jadi mahasiswa dulu," katanya.

Dengan yakin Fahri mengaku akan melanjutkan studi kuliahnya di fakultas hukum. Fahri sendiri pada tahun 2020 sempat kuliah namun tidak dilanjutkannya.

"Kalau fakultas saya milih hukum tapi kalau kampusnya itu ibu Hillary yang mencarikan. Itu full biayanya ditanggung dari akomodasi dan akomodasi kuliah ditanggung beliau," tutur Fahri.

Halaman 2 dari 2
(ygs/ygs)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads