KSP: Pandemi Makin Terkendali, Warga Tak Perlu Lagi Dipaksa-paksa

KSP: Pandemi Makin Terkendali, Warga Tak Perlu Lagi Dipaksa-paksa

Kanavino Ahmad Rizqo - detikNews
Jumat, 03 Jun 2022 13:53 WIB
Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Abraham Wirotomo
Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Abraham Wirotomo (Foto: dok. KSP)
Jakarta -

Situasi pandemi COVID-19 di Indonesia semakin terkendali. Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Abraham Wirotomo menekankan kebiasaan hidup sehat harus menjadi tanggung jawab setiap individu dan tidak lagi dipaksa-paksa.

"Pandemi semakin terkendali, artinya kebiasaan hidup sehat kembali menjadi tanggung jawab setiap individu. Tidak perlu lagi masyarakat diawasi, apalagi dipaksa-paksa, seperti pemakaian masker atau lainnya," kata Abraham dalam keterangan tertulis, Jumat (3/6/2022).

Abraham menjelaskan kesadaran masyarakat dalam menjaga protokol kesehatan menjadi salah satu alat ukur untuk menentukan pandemi menuju fase endemi. Abraham mengatakan pemerintah akan terus mengingatkan masyarakat untuk memikul tanggung jawab menjaga kesehatan pribadi dan lingkungannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jika itu sudah tercapai, berarti COVID-19 sudah menjadi endemi," ujar Abraham.

Lebih lanjut Abraham menyebut situasi pandemi selama 12 minggu atau 3 bulan terakhir semakin terkendali.

ADVERTISEMENT

"Kita semakin optimistis pandemi bisa berakhir tahun ini," imbuh Abraham.

Sebelumnya, Menkes Budi Gunadi Sadikin menjawab pertanyaan terkait perkiraan masyarakat Indonesia bisa melepas masker sepenuhnya. Budi berbicara mengenai pemindahan secara bertahap terkait pengelolaan kesehatan diri pribadi masyarakat.

Pernyataan itu disampaikan Budi dalam jumpa pers setelah rata laporan vaksin kedaluwarsa seperti ditayangkan di akun YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (31/5). Budi awalnya menjelaskan tentang keputusan terkait endemi yang harus dikoordinasikan dengan WHO.

"Saya menekankan sekali lagi, pandemi menjadi endemi karena ini sifatnya pandemi global, bukan pandemi di Indonesia saja. Itu memang akan terjadi kalau sudah dikoordinasikan dengan WHO. Sekali lagi karena ini pandemi global, Indonesia tidak bisa mengambil keputusan sendiri mengenai sudah menjadi endemi," ujar Budi.

Budi menjelaskan faktor yang paling menentukan pandemi menjadi endemi adalah kesadaran masyarakat. Masyarakat harus sudah mengetahui tentang protokol kesehatan dan penanganan ketika sakit.

"Sehingga tidak ada pemaksaan dari pemerintah karena masyarakat sudah tahu sendiri dan itu sebenarnya adalah cara menjaga kesehatan yang paling baik, adalah diri kita sendiri menjaga kesehatan kita. Kalau itu disambungkan dengan masker sebenarnya secara gradual yang Bapak Presiden lakukan bukannya mengendurkan tetapi mendidik masyarakat untuk memakai pertimbangannya sendiri apakah mereka mereka merasa perlu pakai masker atau tidak," ujar Budi.

Simak juga video 'Menkes Sebut Pelonggaran Masker Jadi Tahap RI Menuju Endemi':

[Gambas:Video 20detik]



(knv/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads