BNPT Nyatakan Ideologi Khilafatul Muslimin Sangat Berbahaya: Mirip JAD

BNPT Nyatakan Ideologi Khilafatul Muslimin Sangat Berbahaya: Mirip JAD

Mulia Budi - detikNews
Selasa, 31 Mei 2022 16:43 WIB
Direktur Pencegahan BNPT Brigjen R. Ahmad Nurwakhid
Direktur Pencegahan BNPT Brigjen R. Ahmad Nurwakhid
Jakarta -

Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menyatakan Khilafatul Muslimin sangat berbahaya secara ideologi. Menurut BNPT, ideologi Khilafatul Muslimin sangat berbahaya.

"Satu aspek ideologi sangat berbahaya dengan memiliki cita ideologi khilafah di Indonesia sebagaimana HTI, JI, JAD maupun jaringan terorisme lainnya," kata Direktur Pencegahan BNPT, Brigjen R Ahmad Nurwakhid, kepada wartawan, Selasa (31/5/2022).

Dia mengatakan Khilafatul Muslimin mengaku tidak menentang Pancasila. Namun, katanya, Khilafatul Muslimin mengkafirkan sistem yang tak sesuai dengan pandangannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pengakuan mereka tidak bertentangan dengan Pancasila, namun ideologi mereka adalah mengkafirkan sistem yang tidak sesuai dengan pandangannya. Dua, secara historis, pendiri gerakan ini sangat dekat dengan kelompok radikal seperti NII, MMI dan memiliki rekam jejak dalam kasus terorisme," ujarnya.

Dia kemudian menjelaskan soal sosok pendiri dan pemimpin Khilafatul Muslimin yang disebut bernama Abdul Qadir Hasan Baraja. Menurutnya, Baraja merupakan mantan anggota NII sekaligus salah satu pendiri Pondok Pesantren Al Mukmin Ngruki bersama Abu Bakar Baasir (ABB) dan lainnya yang juga ikut ambil bagian dalam Majelis Mujahidin Indonesia (MMI) tahun 2000.

ADVERTISEMENT

"Baraja telah mengalami dua kali penahanan, pertama pada Januari 1979 berhubungan dengan Teror Warman, ditahan selama tiga tahun. Kemudian ditangkap dan ditahan kembali selama 13 tahun, berhubungan dengan kasus bom di Jawa Timur dan Borobudur pada awal tahun 1985. Tiga, dampak ideologis, gerakan ini memiliki visi dan ideologi perubahan sistem sangat rentan bermetamorfosa dalam gerakan teror. Lihatlah kasus penangkapan NAS tersangka teroris di Bekasi yang ditemukan di kontrakannya kardus berisi Khilafatul Muslimin dan logo bordir Khilafatul Muslimin," ujarnya.

Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.

Lihat Video: Respons Menag hingga Polda Metro soal Heboh Konvoi Khilafah di Cawang

[Gambas:Video 20detik]




Sebelumnya, video aksi konvoi puluhan motor membawa atribut berupa poster hingga bendera bertulisan 'Khilafatul Muslimin' viral. Konvoi 'Khilafatul Muslimin' ini disebut-sebut terjadi di Cawang, Jakarta Timur, Minggu (29/5) sekitar pukul 09.14 WIB. Terlihat para pemotor itu melintas bergerombol dengan memakai seragam dengan warna dominan hijau.

Para pemotor itu tampak membawa bendera berbahasa Arab berukuran besar. Sejumlah poster berisi pesan terkait khilafah pun turut dibawa peserta konvoi.

"Sambut Kebangkitan Khilafah Islamiyah," demikian tulisan di salah satu poster yang dibawa pemotor.

"Jadilah Pelopor Penegak Khilafah Ala Minhajin Nubuwwah," bunyi poster lainnya.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes E Zulpan angkat bicara soal peristiwa itu. Dia menyebut tindakan konvoi berbendera khilafah tidak dibenarkan di Indonesia.

"Terkait dengan adanya video yang di media sosial, terkait adanya patroli (konvoi) kendaraan bermotor membawa tulisan Khilafah, tentu hal ini tidak dibenarkan," kata Zulpan di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (30/5).

detikcom berupaya menghubungi pengurus Khilafatul Muslimin. Namun hingga berita ini dibuat, belum ada tanggapan dari pihak Khilafatul Muslimin.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads