Bu Nani Jelaskan Asal-usul Status WA 'Nilai Ujian Tak Penting' yang Viral

Inspirasi

Bu Nani Jelaskan Asal-usul Status WA 'Nilai Ujian Tak Penting' yang Viral

Fakhri Fadlurrohman - detikNews
Minggu, 29 Mei 2022 13:59 WIB
Bu Nani atau Nani Roswati, guru di SMKN 1 Tambun Selatan, Bekasi. (Fakhri Fadlurrohman/detikcom)
Bu Nani atau Nani Roswati, guru di SMKN 1 Tambun Selatan, Bekasi. (Fakhri Fadlurrohman/detikcom)
Bekasi -

Bu Nani viral dua kali, pertama pada 2019 dan kedua di tahun ini. Dia viral karena status WA berisi kata-kata bijak soal penyikapan terhadap nilai ujian anak yang kadang tidak selalu tinggi.

detikcom bersilaturahmi ke rumah Bu Nani di bilangan Kranji, Bekasi Barat, Kota Bekasi. Penampilannya sederhana, menggunakan kemeja putih dengan kerudung berwarna hitam.

Lantas saya tanyakan mengenai tulisannya yang membuat geger media sosial Twitter dan Instagram. Nani pun menjawab apa adanya. Ia bercerita tulisannya itu terinspirasi dari tulisan yang persis seperti yang dirinya tulis. Dia terinspirasi dari surat Kepala Sekolah Dasar (SD) Mutiara Persada Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta bernama Suwarsana.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Nggak tahu gimana pas lagi malam itu saya lihat tulisan, saya baca kok sepemahaman ya dengan saya. Ya itu lah yang saya update di status WA, saya telusuri, itu (tulisan) dari hasil pemikiran orang lain yang sepaham dengan saya, saya telusuri ternyata itu tulisan Pak Suwarsana, beliau kepala sekolah SD swasta saya lupa di daerah mana, sama-sama praktisi pendidikan," ujar Nani ketika ditemui di kediamannya pada Rabu (25/5/2022).

Bu Nani atau Nani Roswati, status WA dia viral. (Fakhri Fadlurrohman/detikcom)Bu Nani atau Nani Roswati, status WA dia viral. (Fakhri Fadlurrohman/detikcom)

Berdasarkan catatan pemberitaan detikcom, bunyi surat Suwarsana memang sama dengan status WA Nani.

ADVERTISEMENT

Namun pemantik sebenarnya mengapa Nani membuat tulisan seperti itu adalah saat dia melihat anak didiknya dimarahi oleh orang tuanya ketika pembagian rapor.

"Saya berhadapan dengan banyak orang tua murid, itu 2019, yang hadir ke sekolah untuk ambil rapor anak-anak, kalau nggak salah itu tuh rapor nya rapor PTS (Penilaian Tengah Semester), yang kaya rapor bayangan gitu yang nilainya apa adanya, banyak orang tua yang kecewa, kecewa nilai anaknya itu tidak bagus, jelek lah, kecil lah, bahkan ada yang dimarahi saat itu juga," ucap guru bernama lengkap Nani Roswati ini.

Nani memiliki pemahaman bahwa para orang tua tidak perlu sebegitunya memarahi anak ketika nilai rapornya jelek. Menurut Nani, hal tersebut dapat membuat anak menjadi kecewa kepada dirinya sendiri dan kepada orang tuanya.

"Saya ada pemahaman tidak perlu orang tua untuk semurka itu, jadi seharusnya anak dimotivasi jangan dimarahi, takutnya dia nanti kecewa, kecewa pada dirinya dan orang tuanya, dan tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan," ujar Nani, yang mengajar di SMKN 1 Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi.

Pengalamannya itulah yang akhirnya membuat Nani menuliskan kata-kata yang saat ini viral di media sosial.

"Terpicu dari itu (pembagian rapor) tertegun gitu, itu anak kasihan banget sampai nangis di depan saya. Ini ada yang salah. Paradigma berpikir orang tua ini masih salah, jangan terpaku dengan deretan angka itu," ungkapnya.

Nani bercerita saat viral pada 2019 tersebut karena anak didiknya Alfia. Ia mengaku tidak ingin viral. Walau begitu, ia berharap tulisan-tulisannya bisa menginspirasi banyak orang.

"Nggak pernah pengin kayak gitu (viral) tapi ya sudah lah, semoga bisa menginspirasi banyak orang. Saya ikut bahagia lah, karena ketika orang lain bahagia bersama saya itu adalah kebahagiaan yang paling buat saya," tuturnya.

Ibu tiga anak tersebut berpesan kepada para orang tua untuk sabar dengan kekurangan anaknya dan menggali potensi anaknya. Dan kepada rekan gurunya, ia percaya keberhasilan menjadi guru adalah ketika anak-anak didiknya menjadi manusia yang berhasil.

"Buat orang tua murid, ayo kita sama-sama kerja sama dengan ibu dan bapak guru di sekolah untuk kita sama-sama menggali potensi putra dan putri kita, jangan cuma lihat kekurangannya, walaupun dia punya kekurangan dia pasti punya kelebihan, itu yang harus kita cari," imbuh Nani.

"Untuk rekan-rekan guru, saya rasa semua ibu dan bapak guru di Indonesia dan di seluruh dunia pasti sangat menyayangi murid-murid mereka, karena keberhasilan buat bapak dan ibu guru adalah ketika anak-anak didiknya berhasil, dan saya yakini seluruh guru yang ada di Indonesia dan di penjuru dunia sudah memberikan yang terbaik," sambungnya.

Simak juga 'Tekad Guru Honorer Tertua-Bergaji Minim di Sukabumi':

[Gambas:Video 20detik]




(dnu/dnu)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads