Eks Wakil Ketua KPK periode 2015-2019 Saut Situmorang meraih penghargaan lifetime achievement. Penghargaan itu diberikan oleh Malaysian Anti-Corruption Commission (MACC).
"Saya diberi penghargaan 'Life Time Achievement Award' bersama beberapa tokoh antikorupsi di Malaysia dan Thailand," tulis Saut Sitomorang dalam akun Instagram-nya yang dilihat detikcom, Kamis (26/5/2022).
Lebih lanjut, Saut menjelaskan penghargaan itu didapatnya bersama sejumlah orang lain yang merupakan pegiat antikorupsi. Mereka adalah Ketua KPK Thailand Nattachak Pattamasingh Na Ayuthaya, aktivis Chew Hoong Ling dan mantan Ketua Kantor Berita Bernama Datuk Seri Azman Ujang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi kan kemarin yang dapat penghargaannya itu 4. Saya, ketua KPK-nya Thailand, satu wakil deputi KPK-nya Malaysia terus NCW nya Malaysia. Ada beberapa nama, Terus ku bilang, kenapa ada istilah Lifetime, 'Ya, Bapak selama waktu periode yang cukup lama berada di korupsi, makanya kita kasih lifetime award, kira-kira gitu lah. Lifetime achievement award," jelas Saut Situmorang dihubungi terpisah.
Saut menjelaskan saat itu dia diberikan waktu 15 menit untuk melakukan pemaparan terkait pencegahan korupsi. Saut menjelaskan ketika itu dia berbicara soal pentingnya integritas dan kompetisi yang sehat sebagai basis dari good governance.
"Saya bicara di sana, ya menyinggung juga soal Malaysia..., itu kalau di Indonesia kayak BUMN, kayak Air Asia, Malaysian Air System, itu kan BUMN. Menjelaskan juga bagaimana, supaya mereka dapat berkompetisi dengan sehat. Karena di temanya adalah mengenai kompetisi yang sehat. Jadi integrity as a basis of good governance. Jadi integritas sebagai dasar dari pengurusan yang baik di dalam perusahaan," tambah Saut.
Simak selengkapnya, di halaman selanjutnya:
Bicara soal Complexity Theory
Saut menceritakan materinya soal complexity theory hingga soal integritas. Dia menjelaskan pentingnya complexity theory dan soal integritas dalam melihat perilaku seseorang, dalam hal ini disinggung soal dugaan pelanggaran kode etik Wakil Pimpinan KPK Lili Pintauli Siregar.
"Makanya kan saya kemarin di sana saya bicara complexity, memberantas korupsi itu anda harus bicara complexity theory. Jadi Anda harus detail, melihat perilaku orang, kode etik dan seterusnya. Dan saya di sana bicara kode etik, good governance itu bicara kode etik, kalau nggak jalan ya kode etik nggak jalan ya bagaimana kamu bisa integritas," cerita Saut.
"Ya kalau menurut saya itu harus di-follow up, itu nggak boleh, itu benar-benar corrosion yang benar-benar, kalau korosi itu ya. Korosi itu oksidasi yang menurut saya jadi pintu masuk untuk KPK semakin patah, semakin diblok nanti. Jadi dia harus di-follow up, itu tuh nggak boleh nggak di-follow up. Nggak boleh," tegasnya.