Viral di media sosial aksi hipnotis di dalam angkutan kota (angkot) Tangerang. Pelaku bermodus pura-pura menjadi tukang pijat untuk mengelabui korbannya.
Kejadian itu dialami oleh seorang wanita bernama Prantya Devi pada Senin (23/5/2022), saat baru pulang dari rumah sakit. Devi bersama adik dan ayahnya saat itu menaiki angkot rute Ciledug-Cikokol di sekitar wilayah Cipondoh, Tangerang.
Saat kejadian, ada tiga orang pria yang diduga sebagai pelaku di dalam angkot tersebut. Salah satu di antaranya membagikan brosur praktik terapi gratis.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Membagikan kertas kecil sambil menerangkan bahwa itu praktik terapi gratis. Semua dibagiin kertasnya, tapi saya dapat paling terakhir," ujar Devi kepada detikcom, Rabu (25/5).
"Ada bapak sekitar umur 50 tahun duduk persis di belakang sopir. Dua bapak-bapak lainnya umur 40 tahun yang satu lagi mungkin 30 tahun," sambungnya.
Setelah itu, pelaku berpura-pura memijat kaki, tangan, serta punggung Devi. Pelaku lainnya kemudian makin mendekat ke arah Devi.
"Beliau berpura-pura mempraktikkan cara kerja pengobatan tersebut dengan memijat bagian kaki, pinggang, telapak tangan, dan punggung. Ada bapak-bapak yang semula duduk di bangku barisan pintu pindah ke sebelah saya," ucpanya.
Kondisi itu membuat Devi merasa curiga. Salah satu pelaku yang berdalih menjadi tukang pijat kemudian menepuk pundak Devi.
"Saat itu saya sudah mulai curiga dan saya mencoba balik badan. Tetapi bapak-bapak itu menepuk pundak saya dan saya kembali fokus melihat telapak tangan saya yang sedang dipijat," ujarnya.
Simak respons polisi di halaman selanjutnya.
Saksikan juga 'Saat Pemuda di Tasikmalaya Jadi Korban Hipnotis, Motornya Raib Dibawa Pelaku':
Tak berselang lama, pelaku pun turun dari angkot. Devi baru sadar dirinya terkena hipnotis.
"Tidak lama beliau turun di depan perumahan. Bapak-bapak yang sekitar umur 40 tahun bilang jangan dipercaya mbak takutnya penipuan atau hipnotis," kata Devi.
Sontak, Devi langsung mengecek tas dan ponsel yang dibawanya. Sayangnya, ponsel dan tas milik Devi sudah hilang diduga dibawa kabur pelaku.
"Saya cek tas merah saya ternyata benar HP dan uang Rp 350 ribu saya hilang," ujar Devi.
Dia menduga ketiga penumpang itu bersekongkol untuk menghipnotis. "Banyak yang bilang mereka bertiga kerja sama mengambil HP juga uang saya. Itu yang di sebelah saya, sementara bapak-bapak yang memijat hanya berperan mengalihkan," ucapnya.
Respons Polisi
Menanggapi kejadian itu, Kapolsek Cipondoh Kompol Ubadillah mengatakan pihaknya akan mengecek kejadian tersebut. Dia meminta korban membuat laporan ke kantor polisi.
"Iya kita cross check infonya. Ya suruh ke Polsek saja biar laporan, biar cepat kita tangani," imbuhnya.