.webp)
Pihak Suku Dinas Perhubungan Jakarta Pusat sudah menyatakan akan menjaga trotoar sekitar Metropole Jakarta Pusat, sore ini. Namun, sore ini, trotoar tetap tanpa penjagaan. Pemotor terus saja menerabas jalur pejalan kaki ini.
Pantauan detikcom di lokasi, Jl Pegangsaan Timur, Jakarta Pusat, Rabu (25/5/2022), pukul 16.00 WIB, lalu lintas mulai ramai. Pemotor yang tak sabar mengantre lampu merah menggunakan trotoar sebagai jalan alternatif.
Salah satu pengendara motor, Ruslan (32), mengungkapkan, dia tengah buru-buru. Dia pun mengaku tahu akan aturan trotoar yang hanya difungsikan untuk pejalan kaki.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Lagi buru-buru. Saya mau pulang ke rumah. Sudah ya," ujarnya saat detikcom temui di trotoar.
Meski mengetahui aturan trotoar, dia masih saja melanggarnya. Ruslan kerap menerabas trotoar saat jam pulang kerja.
"Iya saya tahu. Tapi kan ini kondisinya lagi buru-buru. Jam pulang kerja macet, pejalan kaki juga nggak ada kan ini," katanya. Meski begitu, tetap ada pejalan kaki di trotoar ini.
 Pemotor menterabas trotoar sekitar Metropole, Jakarta Pusat, 25 Mei 2022. (Annisa Rizky Fadhila/detikcom) |
Dia tak berbicara banyak kepada wartawan. Setelah ditanya, pria tersebut langsung pergi dan tancap gas.
Diberitakan sebelumnya, Dishub DKI akan menjaga trotoar Metropole, Jakarta Pusat, agar tidak diterabas pesepeda motor. Penertiban itu dilakukan mulai sore ini.
"Untuk penjagaan tetap akan ada setiap sore pukul 15.00 WIB sudah mulai dijaga sampai lalin kondusif," ujar Kepala Seksi Pengendalian Operasi (Dalops) Suku Dinas Perhubungan Jakarta Pusat, Haryo, kepada detikcom, siang tadi.
 Pemotor menerabas trotoar sekitar Metropole, Jakarta Pusat, 25 Mei 2022. (Annisa Rizky Fadhila/detikcom) |
Kasudinhub Jakarta Pusat Wildan Anwar menuturkan, sejak dua pekan lalu, pihaknya sudah menertibkan pemotor. Dia pun mengaku kesulitan lantaran kesadaran pengendara masih rendah.
Pemotor diharapkan punya kesadaran tinggi akan fungsi trotoar. Tujuannya, agar pejalan kaki bisa melintas tanpa merasa takut haknya dirampas.
"Sudah kami tertibkan dua pekan lalu. Namun kesadaran dari pemotor masih rendah," tutur Wildan.
(azl/dnu)
