Indonesia kini masuk fase transisi endemi. Salah satunya ditandai dengan kebijakan pelonggaran penggunaan masker di area terbuka. Kalau bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi), apakah harus tetap memakai masker dan tes PCR?
Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono memberikan penjelasan mengenai protokol kesehatan di lingkungan Istana Kepresidenan. Karyawan yang tidak berkomunikasi langsung dengan Jokowi hanya perlu melakukan tes antigen, bukan tes PCR.
"Yang pertama, pengetatan kepada karyawan, yang tadinya setiap minggunya kami PCR swab, kami turunkan antigen, tapi bagi staf yang tidak bersentuhan atau berkomunikasi langsung dengan Bapak Presiden. Tetapi dengan jajaran staf yang berkomunikasi langsung dengan Bapak Presiden tetap, saya setiap dua hari sekali saya swab, tadi pagi saya tetap swab PCR," ujar Heru dalam wawancara khusus bersama detikcom beberapa waktu lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lalu, bagaimana dengan masyarakat? Heru memberikan contoh tentang kegiatan peringatan hari lahir Pancasila.
"Tadi pagi saya memimpin rapat terkait dengan kesiapan 1 Juni 2022 hari Pancasila, kami longgarkan sedikit. Yang tidak bersentuhan dengan bapak, itu boleh hanya antigen, pasukan yang di bawah, yang jaraknya 50-60 meter, 100 meter dengan bapak. Tetapi jajaran pejabat tinggi negara yang memang harus berdekatan dengan bapak presiden ya wajib tetap PCR swab dan pakai masker, kecuali di luar ini (ruangan) boleh," ujar Heru.
Namun Heru mengingatkan ketika mereka masuk ke ruangan Istana dan ruang kerja presiden tetap harus menjalani tes PCR. Menurut Heru, kebijakan mengenai protokol kesehatan ini bakal dievaluasi secara berkala.
"Tetapi ketika sudah masuk ke ruangan kerja bapak presiden, masuk ke dalam ruangan Istana, tetap pakai masker. Nah ini kan masih tahap mungkin penyesuaian, fase transisi, nanti kalau sudah stabil, ya tentunya itu kita evaluasi lagi," imbuh Heru.