Istri 'Layangan Putus Versi Polda Metro' Ungkap Alami KDRT saat Hamil

ADVERTISEMENT

Istri 'Layangan Putus Versi Polda Metro' Ungkap Alami KDRT saat Hamil

Tim detikcom - detikNews
Rabu, 25 Mei 2022 06:16 WIB
Ilustrasi selingkuh
Ilustrasi (Getty Images/iStockphoto/Tero Vesalainen)
Jakarta -

Isty Febriyani yang menulis kisah 'layangan putus versi Polda Metro' tentang perselingkuhan suaminya, Briptu A dengan polwan Bripda RPH mengalami kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Isty mengaku mengalami KDRT saat mengandung anaknya.

"Pernah itu waktu saya hamil 7 bulan. Itu gara-garanya saya kan sempet jualan kayak pancake durian, waktu saya hamil saya pengen punya income buat saya jajan, akhirnya saya jualan itu terus dia bilangnya nganterinnya ke cowok ternyata dia nganterinnya ke temen ceweknya terus jauh-jauh ke Bekasi," ujar Isty saat berbincang dengan detikcom, Selasa (24/5/2022).

Isty mendapatkan kekerasan fisik saat menanyakan tujuan suaminya Briptu A mengantar kue jualannya. Isty mengaku kehamilannya saat itu mengalami kejanggalan.

"Terus saya bilang jelasin dulu itu siapa, dia marah, dia nendang saya pakai sepatu dinasnya. Keram sih, bayinya sempet nggak gerak gitu di dalam, tapi pas sudah beberapa jam akhirnya dia mau dielus-elus akhirnya gerak nggak apa-apa," ujarnya.

Saat mengandung, Isty bercerita juga kerap ditinggal Briptu A. Isty sempat meyakini sikap sang suami akan lebih peduli pada dirinya, namun sikap yang diharapkan Isty itu tak muncul juga dari Briptu A.

"Saya pendarahan sampai umur 5 bulan loh pikiran terus sering ditinggal nongkrong, jadi kayak sendirian. Tapi saya mikirnya bakal berubah kok, bakal berubah, tapi ternyata nggak malah makin parah," imbuhnya.

Polda Metro Jaya sebelumnya menegaskan dua polisi di kasus 'layangan putus' atau perselingkuhan telah diputus secara sidang etik. Putusan sidang itu ditetapkan sejak 2021.

Lihat juga video 'Ciri-ciri Pasangan Kamu Selingkuh':

[Gambas:Video 20detik]



Simak selengkapnya, di halaman selanjutnya:



ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT