Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) buka suara terkait kasus ABG yang di-bully hingga disundut rokok oleh temannya. Disdik menilai itu sebagai tanggung jawab orang tua karena peristiwa itu di luar sekolah.
"Kejadian di malam hari saat anak sudah menjadi tanggung jawab orang tua, bukan di sekolah. Tentunya menindaklanjuti sesuai koridor mendidiknya sesuai kewenangan kami," ujar Kabid SMP Disdikbud Tangsel Muslim Nur saat dihubungi detikcom, Selasa (24/5/2022).
Menurutnya, kejadian ini dapat dijadikan pembelajaran agar orang tua untuk meningkatkan pengawasan terhadap putra-putrinya. Muslim mengatakan korban harus diberi pendampingan saat ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami turut prihatin, kejadian ini di malam hari dan di luar sekolah, saat anak harus belajar dan istirahat di rumah, sebaiknya orang tua dan masyarakat meningkatkan pengawasan terhadap putra-putrinya di rumah. Adapun sekolah sudah melakukan home visit serta memberikan pendampingan/bimbingan terhadap anak korban kekerasan," katanya.
Muslim menyebut saat ini para pelaku yang melakukan kekerasan sedang diproses hukum. Untuk diketahui, polisi saat ini menyelidiki kasus ini.
"Sedang proses hukum. Semua pihak agar peduli terhadap keadaan lingkungan sekitar, apalagi yang menyangkut keselamatan anak, tanggung jawab pelaksanaan pendidikan perlu kerja sama semua pihak. Memberikan imbauan kepada sekolah untuk mengajak orang tua, dan masyarakat peduli terhadap putra-putrinya," jelasnya.
Sebelumnya, video bullying korban viral di media sosial. Dalam video itu korban terlihat disundut rokok.
Video lainnya memperlihatkan korban dan para terduga pelaku di dalam sebuah ruangan. Narasi yang beredar, korban juga ditusuk-tusuk pakai obeng dan pisau, tetapi korban tidak berani melapor.
Kepala UPTD Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Tangsel Tri Purwanto saat dikonfirmasi membenarkan hal tersebut. Ia mengaku sudah melakukan penjangkauan terhadap korban.
"Iya (benar), sudah kita lakukan penjangkauan dan akan kita dampingin prosesnya," ungkapnya saat dihubungi detikcom, Selasa (17/5).
Tri mengungkapkan bahwa korban kekerasan tersebut ialah seorang bocah berinisial J yang berusia 16 tahun. Ia menyebut peristiwa ini terjadi pada Minggu (15/5/2022) lalu di Serpong, Tangsel.