Ketua DPD RI, La Nyalla Mattalitti, mengatakan aksi unjuk rasa yang akan dilakukan sejumlah elemen masyarakat dalam rangka memperingati Hari Reformasi merupakan hak warga yang dijamin konstitusi. Namun dia juga mengingatkan tanggung jawab dari massa aksi.
"Siapa pun warga negara, apakah mahasiswa atau buruh punya hak untuk menyampaikan pendapat, baik lisan maupun tulisan. Unjuk rasa itu hanya cara atau saluran yang digunakan. Esensinya harus dipandang sebagai bentuk penyampaian pendapat di muka umum. Jadi menurut saya tidak ada masalah," kata La Nyalla kepada wartawan, Jumat (20/5/2022).
Demo tersebut dikabarkan akan digelar di depan gedung DPR/MPR pada Sabtu (21/5) besok. Dikabarkan mahasiswa dan buruh akan turut serta dalam demo tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia mengingatkan agar massa aksi untuk tidak merusak fasilitas umum.
"Terpenting, tidak merusak fasilitas publik dan tidak merusak obyek-obyek vital yang memang harus dijaga keberadaannya," ujarnya.
Di sisi lain, La Nyalla melihat aksi-aksi perusakan tersebut terjadi akibat banyak faktor. Salah satunya, akibat saluran penyampaian pendapat tersebut dibuntu sehingga aksi menjadi menjalar dan melebar kemana-mana.
"Kemudian, ada provokasi dari kelompok yang tidak dikenal, atau di luar peserta aksi. Ini yang harus diwaspadai. Ini sebenarnya model atau pola-pola lama," jelas dia.
La Nyalla mengaku sudah mengingatkan aparat kepolisian untuk tidak represif dalam pengamanan demo. Menurutnya, mahasiswa adalah generasi penerus bangsa yang akan meneruskan tongkat estafet perjalanan bangsa ini.
Sebelumnya Kadiv Humas Polri, Irjen Dedi Prasetyo, mengingatkan sejumlah elemen buruh yang melakukan unjuk rasa untuk tetap menjaga situasi ketertiban. Massa juga diminta tidak terprovokasi dengan oknum-oknum yang membuat kericuhan.
"Imbauanya agar menjaga situasi tetap tertib, aman dan menghargai masyarakat pengguna jalan lainnya. Jangan sampai disusupi oleh kelompok-kelompok yang tidak bertanggung jawab," kata Dedi.
Rencana Demo 21 Mei
Sebelumnya, perwakilan massa buruh dan mahasiswa telah melakukan mediasi dan menyampaikan aspirasi kepada perwakilan DPR RI. Buruh menyebut 50 ribu orang akan turun kembali jika tuntutan tidak dipenuhi.
"Nanti untuk aksi besar-besaran dari berbagai sektor, kaum buruh, tani, miskin kota, perempuan, mahasiswa, pelajar akan kembali turun ke jalan ketika pemerintah, termasuk DPR, tidak mengindahkan apa yang menjadi tuntutan rakyat," kata Ketua Umum KASBI Nining Elitos di depan gedung DPR RI, Kamis (21/4).
"Kita akan berkonsolidasi dan akan melakukan aksi. Untuk saat ini kita rencanakan 20-50 ribu rakyat akan turun ke jalan," sambungnya.
Saat itu, ada 15 orang perwakilan massa buruh dan mahasiswa telah menyampaikan tuntutan kepada mereka kepada perwakilan DPR. Mereka bertemu Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad.
Nining mengatakan rencananya aksi unjuk rasa ini akan digelar pada 21 Mei mendatang serentak di berbagai daerah.
(jbr/dhn)