Jakarta -
Penampakan berbeda terlihat di salah satu gedung warna kuning di Jalan Pangeran Antasari, Jakarta Selatan. Rupanya, gedung yang sempat menjadi kantor pusat Partai Berkarya itu kini diduduki Parsindo, partai yang disokong Hutomo Mandala Putra atau Tommy Soeharto.
Gedung di Jl Pangeran Antasari yang biasanya merupakan tempat sehari-hari Partai Berkarya beraktivitas, kini terdapat plang DPP Partai Swara Rakyat Indonesia atau Parsindo.
Sekjen Partai Berkarya Badaruddin Andi Picunang menyebut segala aktivitas partainya kini sudah pindah kantor ke daerah Ragunan, Jakarta Selatan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sejak Munaslub tahun 2020 dan keluar SK Kemenkumham per 30 Juli 2020, kami pindah ke Graha Berkarya, Jl Taman Margasatwa Raya No 11 Jakarta Selatan," kata Picunang saat dimintai konfirmasi, Kamis (19/5/2022).
Picunang menyebut saat itu masih ada kader Berkarya yang berkantor di daerah Pangeran Antasari. Namun, setelah sengketa internal diputuskan Mahkamah Agung, kegiatan Partai Berkarya di kantor tersebut resmi dihentikan.
 Kantor lama Partai Berkarya kini dipakai Parsindo (Ahmad Toriq/detikcom). |
"Di internal kami kan masih ada yang berkantor saat itu di Antasari kantor lama, namun putusan Mahkamah Agung terkait sengketa internal sudah inkrah dan dimenangkan Ketum Muchdi Pr, maka kegiatan Berkarya di sana sudah tidak ada dan digantikan oleh Partai Parsindo," ujar dia.
Picunang menegaskan hanya ada satu kantor resmi Partai Berkarya. "Kantor DPP kami yang resmi dan legal hanya satu, yaitu di Margasatwa No 11 Jaksel. Punya izin domisili dan lain-lain," ujarnya.
Parsindo Disokong Tommy Soeharto
Tommy Soeharto diketahui kehilangan Partai Berkarya. Kepengurusan Partai Berkarya pecah dan legitimasinya kini dikantongi oleh Muchdi PR.
Namun, ternyata asa politik Tommy tak pupus. Tommy merapat ke Parsindo yang kini dipimpin Jusuf Rizal, Presiden LSM Lumbung Informasi Rakyat (LIRA).
"Setelah Berkarya pecah, gerbong Pak Tommy ikut melebur ke Parsindo, Pak Tommy men-support. Sebagai komitmen dari itu, kemudian kami menempati kantor di Antasari itu," kata Jusuf Rizal saat dihubungi, Kamis (19/5).
Lihat juga video 'Soal Kasus BLBI, Tommy Soeharto Melawan!':
[Gambas:Video 20detik]
Simak selengkapnya, di halaman selanjutnya:
Jusuf mengatakan Parsindo tak hanya menerima gerbong para mantan Partai Berkarya, tapi juga partai-partai lain, di antaranya Partai Pandai dan Partai Emas. Parsindo lalu juga menyesuaikan diri dengan mengubah warna khas partai menjadi kuning dan oranye.
"Parsindo terbuka untuk semua orang dari berbagai kalangan. Partai ini adalah rumah pergerakan untuk rakyat," ujarnya.
Jusuf mengatakan Parsindo ingin mengembalikan harumnya nama Indonesia di seperti era Sukarno dan masifnya pembangunan seperti di era Soeharto. Karena itu, Parsindo terbuka untuk para loyalis Sukarno, Soeharto, dan pensiunan TNI Polri.
"Bangsa ini butuh stabilitas nasional, pensiunan TNII Polri masih memiliki kekuatan yang bagus, penguasaan teritori," tutur Jusuf soal pensiunan TNI Polri.
Soal posisi Tommy Soeharto, Jusuf mengatakan saat ini masih sebatas pihak pendukung. Dia mengatakan Tommy masih tersangkut urusan administrasi Partai Berkarya, sehingga belum bisa secara resmi menduduki struktur di Parsindo.
Nah, soal pendanaan, Jusuf mengatakan Parsindo berupaya mandiri, tapi juga terbuka untuk investor politik. Namun dia menyatakan Tommy Soeharto belum banyak mengucurkan banyak dana untuk Parsindo.
 Ketum Parsindo Jusuf Rizal (Dok. @PARTAI_PARSINDO) |
"Saya bilang ke teman-teman, kita semangatnya spirit civil society, tentu kita membutuhkan investor politik, namun harus diubah mindset-nya, idealisme itu jangan kita buang, kalau tidak kita hanya akan jadi partai pragmatis," ujar Jusuf.
Soal upaya ikut Pemilu 2024, dia menegaskan Parsindo sedang mempersiapkan semua persyaratan. Parsindo juga akan memanfaatkan jaringan LSM LIRA yang sudah berdiri 17 tahun untuk mempersiapkan persyaratan ikut pemilu.
Partai Berkarya Bicara Pencatutan
Kembali ke Partai Berkarya, Sekjen Partai Berkarya Badaruddin Andi Picunang menyebut berdasarkan pemilu sebelumnya, nama Tommy Soeharto memang banyak dicatut namanya oleh beberapa partai.
"Tidak apa, beliau pun namanya banyak dicatut pada Pemilu 2014 dan 2019 lalu, bahwa partai A dan partai B dan lain-lain disokong mas Tommy, tapi kan tidak semuanya benar. Kita lihat saja di lapangan nanti bagaimana endingnya," kata Picunang saat dihubungi, Kamis (19/5).
Simak selengkapnya, di halaman selanjutnya:
Picunang lantas membeberkan dugaan Tommy Soeharto bisa melebur ke Parsindo lewat sejarah antara Partai Berkarya dan Partai Parsindo. Kala itu, pada 2019 lalu, Parsindo memang pernah meminta Tommy Soeharto menjadi ikon partai untuk capres 2019.
"Lima tahun lalu saya selaku Sekjen Berkarya diundang Mas Tomy di ruangannya, waktu itu ada pimpinan teras Parsindo, minta HMP untuk jadi ikon partai untuk jadi calon presiden 2019. Namun Parsindo tidak bisa ikut Pemilu 2019, Berkarya lolos dan jadi peserta pemilu, waktu itu Mas Tommy (HMP) Ketua Dewan Pembina Partai Berkarya, setelah lolos jadi Ketua Umum," ucapnya.
Dia menyebut pada Juli 2020 lalu sempat terjadi gejolak di internal Partai Berkarya antara Tommy Soeharto dan Muchdi PR. Saat itu Ketum Partai Berkarya pindah ke Muchdi PR dan dikuatkan dengan putusan Mahkamah Agung.
 Tommy Soeharto-Andi Picunang-Muchdi PR. (Dok Berkarya). |
"Jadi bisa saja HMP dan gerbongnya pindah ke partai lain, termasuk Parsindo, tapi saya yakin beliau akan masuk bila partai tersebut lolos jadi peserta pemilu," ujar dia.
Picunang lantas berbicara terkait syarat lolos pada Pemilu 2024 cukup berat sehingga tidak bisa semua partai lolos. Atas dasar itu lah, dia menyebut pihaknya mendoakan dan berharap Parsindo lolos di 2024.
"Tapi kita doakanlah usaha kawan-kawan di Parsindo untuk upaya itu termasuk dukungan kantor Berkarya lama yang ditempati sekarang, semoga lolos sama-sama jadi peserta Pemilu 2024, biar pemilu lebih berwarna. Masing-masing warga negara punya hak dipilih dan memilih. Intinya lolos dulu lah," imbuhnya.
"Berkarya di bawah kepemimpinan Ketum Muchdi PR lagi fokus lolos jadi peserta Pemilu 2024. Dinamika internal itu hal biasa, termasuk klaim Syamsu Djalal sebagai Plt Ketum, itu juga dinamika biasa saja," lanjut dia.
Dia juga menyebut Partai Berkarya akan fokus lolos Pemilu 2024. Dengan demikian, kata dia, semua kader-kader yang saat ini tercerai berai bisa bersatu kembali.
"Saya yakin setelah Partai Berkarya lolos jadi peserta Pemilu 2024, kader yang berserakan ini akan bersatu meraih kemenangan Pemilu 2024. Kita terbuka kepada siapa saja nanti untuk jadi caleg, cakada di Pemilu 2024," tuturnya.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini