Singapura Tolak UAS, Komisi VIII DPR Harap Hubungan Diplomatik RI Tak Terganggu

Singapura Tolak UAS, Komisi VIII DPR Harap Hubungan Diplomatik RI Tak Terganggu

Nahda Rizki Utami - detikNews
Rabu, 18 Mei 2022 12:34 WIB
Wakil Ketua TKN Jokowi-Maruf, Ace Hasan Syadzily.
Ace Hasan Syadzily (Foto: Zakia Liland Fajriani/detikcom)
Jakarta -

Singapura menolak kedatangan Ustaz Abdul Somad (UAS) dengan alasan 'penceramah ekstremis'. Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily berharap kebijakan itu tidak membuat hubungan diplomatik RI-Singapura terganggu.

"Saya kira kita jangan sampai kebijakan kebijakan seperti ini dapat mengganggu hubungan diplomatik antara Indonesia dengan Singapura," kata Ace kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (18/5/2022).

Ace menilai setiap negara berhak menentukan kebijakannya. Meski begitu, terkait penolakan UAS menurutnya, harus ada dijelaskan dengan alasan yang jelas.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pada prinsipnya kebijakan tentang deportasi itu merupakan hak dan kewenangan dari Singapura dan kita tahu Singapura memiliki kebijakan dan penilaian sendiri terhadap siapapun orang yang memang akan memasuki wilayah yuridiksi mereka," jelas Ace.

"Namun tentu penjelasan dari pemerintah Singapura tentu kita harus dapat membuktikan terhadap tuduhan atau penjelasan yang mengatakan bahwa UAS tersebut memang dinilai memiliki pandangan yang bisa mendorong terhadap ekstremisme atau radikalisme," sambungnya.

ADVERTISEMENT

Ace mengatakan Singapura mempunyai hubungan diplomatik yang baik dengan Indonesia. Dia berharap adanya peristiwa itu tidak mengganggu hubungan bilateral tersebut.

"Ya saya tentu tidak tahu mungkin pemerintah Singapura memiliki bukti-bukti sendiri terhadap ceramah-ceramah UAS, tapi ini penting untuk disampaikan karena bagaimanapun kan Singapura adalah negara tetangga kita, yang penting hubungan diplomatiknya hubungannya harus baik," ujar Ace.

Lebih lanjut, Ace menilai UAS mempunyai pengikut yang cukup besar di Indonesia. Sehingga Singapura perlu membuktikan apa yang disampaikan terhadap UAS.

"Apa yang disampaikan pemerintah Singapura harus dibuktikan karena bagaimanapun UAS juga memiliki pengikutnya yang cukup besar di Indonesia," tutur Ace.

Singapura jelaskan alasan tolak UAS, simak di halaman berikut

Sebelumnya, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Singapura buka suara soal alasan menolak Ustaz Abdul Somad. Kemendagri Singapura mengungkap pandangannya soal sosok UAS.

Pernyataan Kemendagri Singapura itu dirilis melalui situs resminya. Singapura awalnya menjelaskan soal kedatangan UAS di Terminal Feri Tanah Merah Singapura pada 16 Mei.

"Kementerian Dalam Negeri (MHA) memastikan bahwa Ustadz Abdul Somad Batubara (Somad) tiba di Terminal Feri Tanah Merah Singapura pada 16 Mei 2022 dari Batam dengan enam pendamping perjalanan. Somad diwawancarai, setelah itu kelompok tersebut ditolak masuk ke Singapura dan ditempatkan di feri kembali ke Batam pada hari yang sama," demikian pernyataan Kemendagri Singapura, Selasa (17/5).

Kemendagri Singapura kemudian menjelaskan alasan menolak UAS. Khotbah UAS soal bom bunuh diri dalam konteks konflik Israel-Palestina diungkit.

"Somad dikenal sebagai penceramah ekstremis dan mengajarkan segregasi, yang tidak dapat diterima dalam masyarakat multi-ras dan multi-agama Singapura. Misalnya, Somad telah mengkhotbahkan bahwa bom bunuh diri adalah sah dalam konteks konflik Israel-Palestina, dan dianggap sebagai operasi 'syahid'," tulis Kemendagri Singapura.

Halaman 3 dari 2
(eva/eva)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads