Anggota Polsek Pesanggarahan yang viral dituduh memukul pemuda di Jl Ciledug Raya, Jaksel, sempat mengeluarkan pistol saat cekcok di lokasi. Polsek Pesanggrahan menjelaskan alasan anggotanya mengeluarkan senjata api saat itu lantaran polisi diteriaki 'begal'.
Kapolsek Pesanggrahan Kompol Nazirwan mengakui anggotanya sempat mengeluarkan senjata api. Hal itu dilakukan anggota tersebut untuk meyakinkan warga bahwa dirinya adalah polisi dan meredakan keributan.
"Nah di situlah anggota kita berusaha menenangkan warga, kemudian menunjukkan identitas bahwa 'saya adalah polisi'," kata Nazirwan kepada wartawan di Polsek Pesanggrahan, Selasa (17/5/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Polisi tersebut saat itu memakai pakaian preman. Polisi itu berusaha mengamankan lokasi kecelakaan, sedangkan polisi berpakaian dinas masih dalam perjalanan ke TKP.
"Saat tersebut perjalanan anggota yang berpakaian dinas masih dalam perjalanan, sehingga anggota opsnal di lapangan menyatakan bahwa mereka meyakinkan warga agar kembali dan tidak sampai terprovokasi dengan teriakan ataupun provokator yang menyatakan bahwa ada begal," ujarnya.
Dia menuturkan warga di TKP awalnya tak percaya bahwa pria itu adalah polisi. Dia mengatakan warga sempat percaya pada provokasi yang menyebut anggotanya sebagai begal.
"Sebenarnya itu kan yang duluan di TKP adalah anggota kita yang berpakaian preman, sehingga sebagian dari warga masyarakat yang ada di TKP belum meyakini bahwa itu adalah petugas," tuturnya.
Baca selengkapnya di halaman selanjutnya.
Simak juga 'Saat Polisi Ditombak Saat Tangkap Buronan Begal di Jambi':
Selain itu, dia mengatakan tiga anggotanya yang berpakaian preman memang berteriak menyatakan diri seorang polisi. Dia menyebut keributan bubar setelah anggotanya yang berpakaian dinas tiba di lokasi.
"Mereka mengambil tindakan lanjut itu karena mengantisipasi warga terprovokasi. Sehingga mereka teriaki, saya polisi. Sudah diteriaki awalnya tidak yakin setelah datang petugas berpakaian dinas, baru mereka bubar," jelasnya.
"Anggota yang berpakaian preman yang lebih duluan sampai, kemudian baru yang berpakaian dinas," imbuhnya.
Sebelumnya, video cekcok mulut sejumlah orang di Jl Ciledug Raya, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, viral di media sosial. Narasi video menyebutkan adanya pemukulan oknum polisi kepada pemuda yang melerai keributan di lokasi tersebut.
Dalam video tersebut terlihat pria yang disebut oknum polisi tidak berpakaian dinas, melainkan mengenakan pakaian biasa berupa kaus dan celana jeans. Terlihat salah satu polisi mengeluarkan senjata api atau pistol sambil berteriak dengan nada kesal.
"Mundur semua, mundur semua! Kalau kamu bukan petugas mundur semua," kata salah satu oknum polisi dalam video viral tersebut.
Lalu lintas dalam video itu tampak macet karena keributan antara oknum polisi dan para pemuda. Selain itu, terdengar suara klakson pengguna jalan sahut-sahutan.
Kapolsek Pesanggrahan, Kompol Nazirwan, membenarkan adanya kejadian dalam video tersebut. Dia mengakui oknum polisi dalam video merupakan anggota Polsek Pesanggrahan yang berusaha mengurai lalu lintas karena adanya kecelakaan.
"Untuk kejadian yang viral memang benar adanya itu kejadian tepatnya pada hari minggu sekitar pukul 03.30 WIB menjelang subuh, itu ada berawal dari laka tunggal kemudian anggota yang di lapangan berusaha mengurai lalu lintas karena laka tersebut yang menyebabkan kendaraan itu patah as sehingga menghalangi jalan," kata Kompol Nazirwan kepada wartawan di Polsek Pesanggrahan, Selasa (17/5).