Wakil Ketua MPR RI Arsul Sani bersamaan dengan rombongan Presiden Joko Widodo berkunjung ke Amerika Serikat dalam rangka KTT ASEAN-AS. Selama di AS, Arsul Sani menghadiri halal bi halal dengan Diaspora Indonesia yang tinggal di kawasan Washington DC, Virginia dan Maryland.
Halalbihalal tersebut diselenggarakan oleh IMAAM Centre dan berbagai perkumpulan Diaspora Indonesia. Arsul Sani juga bertemu WNI yang bekerja di di berbagai sektor industri dan perdagangan di Philadelphia, Pennsylvania.
Kunjungan kemudian dilanjutkan ke San Francisco di negara bagian California. Dalam kunjungan ke tiga kota di AS ini, Arsul Sani mencatat hal paling menonjol yang disampaikan oleh para mahasiswa Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejumlah mahasiswa menyampaikan apresiasi terhadap KBRI dalam hal ini Dubes Rosan Roeslani dan Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Akdikbud) Prof. Popy Rufaidah atas atensinya yang tinggi terhadap para mahasiswa Indonesia, khususnya yang berasal dari Papua dan Papua Barat.
Apresiasi yang sama juga disampaikan oleh sejumlah mahasiswa Indonesia yang belajar di California, Washington dan Oregon terhadap KJRI di San Francisco.
Konsulat Jenderal RI di San Fransisco Prasetyo Hadi dan jajarannya dinilai memberikan perhatian luar biasa terhadap para mahasiswa Indonesia, termasuk yang berasal dari Papua dan Papua Barat.
Arsul Sani pun mengaku terharu mendengar misi diplomatik Indonesia yang memberikan perhatian besar terhadap putra-putri Indonesia. Para diplomat dinilai tidak lupa mengingatkan para mahasiswa bahwa ilmu dan keahlian yang mereka dapatkan di AS harus dikontribusikan untuk pembangunan dan kemajuan Indonesia.
"Apalagi sebagian besar dari para mahasiswa itu belajar dengan beasiswa LPDP dan berbagai instansi pemerintah atau BUMN Indonesia," kata Arsul Sani dalam keterangannya, Selasa (17/5/2022).
Khusus atensi dari KBRI dan KJRI terhadap para mahasiswa Indonesia Papua dan Papua Barat di AS ini disebut oleh Arsul Sani sebagai satu cara yang bagus untuk mencegah mereka bergabung kedalam gerakan separatisme di Papua.
"Diharapkan sentuhan-sentuhan kebangsaan dan kemanusiaan yang diberikan kepada mereka akan menumbuhkan jiwa NKRI mereka," ujar Arsul Sani.
Ia berharap seluruh misi diplomatik Indonesia di manapun bisa memberikan atensi dan sentuhan-sentuhan kebangsaan dan kemanusiaan kepada para mahasiswa tersebut.
"MPR RI siap diundang dan membantu program-program KBRI atau KJRI di manapun untuk acara-acara dialog kebangsaan," ungkapnya.
(ega/ega)