Institut Teknologi Kalimantan (ITK) menggelar rapat senat terkait unggahan status Rektor ITK Prof Budi Santosa Purwokartiko yang dinilai berbau SARA di akun media sosialnya. Apa hasilnya?
Rapat senat dipimpin langsung oleh Ketua Senat ITK, yaitu Nurul Widiastuti. Dalam rapat senat itu, Prof Budi disebut meminta maaf terkait unggahannya itu.
"Dalam forum rapat senat, Prof Budi Santosa, PhD, meminta maaf kepada seluruh masyarakat, khususnya sivitas akademika ITK, karena tulisan yang telah diunggah di akun Facebook pada tanggal 27 April telah menimbulkan keresahan, dan dapat menimbulkan kesan tidak positif bagi ITK," ujar Nurul Widiastuti dalam keterangannya, Sabtu (14/5/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nurul mengatakan tulisan Prof Budi itu adalah pendapat pribadi. ITK juga meminta maaf atas unggahan itu.
"Tulisan tersebut merupakan opini pribadi Prof Budi Santoso, PhD, dan tidak ada ada hubungannya dengan jabatan beliau sebagai Rektor ITK. Namun ITK sebagai institusi memohon maaf atas kejadian tersebut," katanya.
Menurut Nurul, Budi adalah dosen yang berasal dari ITS Surabaya. ITK pun menyerahkan masalah Budi ke ITS Surabaya.
"Prof Budi Santoso, PhD, merupakan dosen yang memiliki home base ITS Surabaya, sehingga yang mempunyai kewenangan memproses persoalan ini adalah ITS Surabaya. Senat ITK telah mengirimkan surat kepada Rektor ITS per 9 Mei 2022 guna penyelesaian lebih lanjut persoalan Prof Budi Santosa, PhD, melalui mekanisme dan peraturan ITS," ucapnya.
Simak Video 'Kontroversi Rektor ITK Sindir Manusia Gurun Pengucap 'Barakallah':