Kabag SDM Polres Kuningan, Kompol Setiyana, dikenal sebagai sosok polisi yang 'lurus'. Saking lurusnya, Setiyana disebut menggunakan tunjangan kinerja atau tukin hanya untuk menunjang kinerjanya, bukan untuk keluarga.
Kompol Setiyana merupakan salah satu kandidat Hoegeng Awards yang diusulkan pembaca detikcom. Sejumlah jabatan pernah diemban Setiyana mulai dari Kapolsek Cihideung hingga kini menjadi Kabag SDM Polres Kuningan.
Bhabinkamtibmas Desa Bugel, Kecamatan Ciawi, Tasikmalaya, Aipda Awan Nopiyana, menceritakan sikap dan tindakan Setiyana semasa menjadi Kapolsek Ciawi. Dia menyebut Setiyana punya integritas tinggi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Berintegritas tinggi, saya bangga pernah punya pimpinan seperti beliau," kata Awan, Kamis (12/5/2022).
Salah satu bukti integritas Kompol Setiyana terlihat dari pemanfaatan uang tunjangan kinerja alias tukin yang diterimanya. Awan mengatakan Setiyana tidak pernah menggunakan tukin selain untuk menunjang kinerja kepolisian, karena nama uang tersebut adalah tunjangan kinerja.
"Kan ada tukin (tunjangan kinerja). Nah beliau itu tak pernah memberikan uang itu ke keluarganya. Dia justru memanfaatkan haknya itu untuk menunjang kinerja. Beliau pernah bilang 'itu kan namanya juga uang tunjangan kinerja, ya digunakan untuk menunjang kinerja'," kata Awan.
Awan mengatakan sikap Setiyana itu membuat kinerja Polsek Ciawi selalu berjalan lancar. Beban-beban operasional yang bersifat taktis ditanggung Kapolsek.
"Misalnya kegiatan vaksinasi, ya untuk sekadar membeli air minum, snack dan lainnya beliau yang handle, tara riweuh (tak pernah repot). Atau misalnya kalau ada giat di lapangan, kondisi anggota selalu diperhatikan. Kita sudah makan apa belum, sering traktir anak buah. Sambil ditanya ada kendala apa," kata Awan.
Awan mengatakan Setiyana selalu bertanggung jawab atas apa yang dilakukan anak buahnya. Hal itu selalu membuat anak buahnya segan.
"Jadinya kita sebagai anak buah segan dan hormat. Diberi tugas apa pun siap, karena yakin di belakang kita ada komandan kita akan mem-back-up," kata Awan.
Sebagai Bhabinkamtibmas, Awan juga mengaku banyak belajar dari Setiyana dalam berinteraksi dengan masyarakat. Menurutnya, Setiyana mengajarkan sikap humanis saat berhadapan dengan warga.
"Masyarakat kan berbeda-beda, sesuai kultur dan karakternya masing-masing. Saya banyak belajar dari Pak Setiyana, bagaimana seorang polisi bersikap, harus supel harus humanis tapi tetap tegas," kata Awan.
Paur Humas Polres Tasikmalaya Kota, Ipda Jajang Kurniawan, menyatakan Setiyana merupakan sosok pekerja keras dan disiplin.
"Sejauh yang saya kenal, beliau adalah senior yang pekerja keras dan disiplin. Untuk urusan pekerjaan beliau jadi panutan junior-juniornya," kata Jajang.
Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.
Kesaksian Anak
Brigpol Ricky Sujatnika yang merupakan bintara unit Samapta Polsek Mangkubumi Tasikmalaya juga menceritakan sosok ayahnya itu. Ricky mengaku pernah menjadi anak buah Setiyana sewaktu Setiyana menjabat Kasat Samapta.
"Bapak menjadi kebanggaan kami. Beliau menjadi panutan kami sekeluarga. Makanya saya juga ingin mengikuti jejaknya jadi polisi," kata Ricky.
Ricky mengatakan Setiyana menanamkan disiplin kepada anak-anaknya sejak kecil. Contohnya ialah mewajibkan anak-anaknya membantu pekerjaan rumah tangga hingga menginterogasi anaknya jika hendak ke luar rumah.
"Saya wajib cuci baju sendiri, bantu ibu cuci piring, nyemir sepatu. Kalau mau keluar rumah pasti diinterogasi dulu, mau ke mana, sama siapa, jangan pulang malam," kata Ricky.
Ricky mengatakan Setiyana juga menanamkan sikap disiplin dan tanggung jawab kepada dirinya saat menjadi polisi. Ricky menyebut ayahnya berpesan agar Ricky selalu menjaga nama baik keluarga dan institusi.
"Pesan bapak, jaga nama baik keluarga dan institusi," kata Ricky.
"Misalnya pesan bapak jika ada kawan atau senior yang kurang baik kinerja dan perilakunya, sebaiknya dihindari. Kita harus punya jati diri, jangan terpengaruh," sambungnya.
Dia mengaku juga diajarkan untuk mengelola penghasilan dengan baik. Menurutnya, Setiyana selalu mengajarkan anak-anaknya untuk memenuhi kebutuhan primer dan menghindari gaya hidup berlebihan.
"Pengelolaan keuangan yang baik, menurut bapak penting agar dalam bekerja bisa fokus," kata Ricky.
Dia mengatakan ajaran mengelola keuangan keluarga dengan baik itu membuat dirinya bisa bekerja dengan jujur hingga mencegah dirinya mencari penghasilan dari sumber tak jelas. Setiyana, kata Ricky, juga bersikap profesional saat dirinya menjadi anggota Dalmas.
"Di kantor tetap saja saya anak buah, tak diistimewakan. Diperlakukan sama seperti anggota lain," kata Ricky.
Dia mengaku kadang khawatir dengan sikap Setiyana yang selalu bekerja keras. Menurutnya, usia Setiyana sudah tak muda lagi, namun susah diingatkan jika terkait pekerjaan.
"Sebagai anak kadang kita khawatir ketika bapak selalu pulang malam, takut kecapaian. Tapi untuk yang satu ini beliau susah dibilangin, mungkin itu karena rasa tanggung jawabnya terhadap pekerjaan," kata Ricky.