Desas-desus Partai Golkar pecah menyeruak ke permukaan seraya kabar penggulingan Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto. Isu perpecahan di Golkar terbantahkan oleh sanggahan para petinggi Partai Golkar.
Waketum Partai Golkar HAM Nurdin Halid (NH) menegaskan musyawarah nasional luar biasa (munaslub) tidak bisa sembarangan digelar dan harus merujuk pada konstitusi partai. Hal ini dikatakan Nurdin menanggapi isu liar penggulingan Airlangga Hartarto dari posisi ketua umum.
"Saya kira untuk melakukan munaslub itu hal tidak mudah, harus merujuk konstitusi partai," kata Nurdin saat dikonfirmasi, Kamis (12/5/).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nurdin mencontohkan munaslub baru bisa digelar apabila ketua umum berhalangan tetap, mengundurkan diri, melanggar AD/ART. Menurut dia, sepanjang tidak ada pelanggaran terhadap AD/ART, tidak ada alasan untuk melakukan munaslub.
Nurdin Halid kemudian mencontohkan dinamika di masa kepemimpinan Setya Novanto saat ditetapkan tersangka oleh KPK tahun 2017. "Nah sepanjang tidak jadi tersangka dan tidak ada perbuatan pidana lain, maka itu berarti tidak ada pelanggaran konstitusi," kata dia.
Meski demikian, Nurdin menilai Airlangga Hartarto harus peka dan segera mengantisipasi suara-suara ataupun gerakan tersebut. Ia mencontohkan Airlangga harus meningkatkan keharmonisan antarpengurus, termasuk memasifkan rapat antarpengurus.
![]() |
"Kalau ada suara-suara seperti itu, ketua umum harus peka dan diantisipasi," katanya.
"Jadi misalnya manajemen partai harus diperbaiki, hubungan sesama sesama pengurus harus lebih ditingkatkan supaya bisa meredam gejolak yang mengganggu kesolidan internal partai Golkar," lanjut NH.
Dengan pola kepemimpinan tersebut, Nurdin meyakini segala upaya kudeta terhadap Airlangga bisa diantisipasi dengan mudah.
"Sehingga bisa antisipasi segala kemungkinan yang bisa terjadi yang mengganggu kesolidan partai. Sekarang Golkar itu sebetulnya solid," kata NH.
Terlepas dari isu penggulingan Airlangga, Nurdin Halid mengatakan saat ini Partai Golkar harus terus memasifkan konsolidasi kader menghadapi agenda politik 2024.
Menurutnya Partai Golkar harus tampil jadi pemenang pemilu legislatif, pemilu presiden, dan pilkada serentak 2024. Nurdin menegaskan Golkar harus bisa mengulang kejayaan saat jadi pemenang pemilu 2004 atau 20 tahun silam.
Simak video 'Airlangga Minta Kader Golkar Tindak Lanjuti Pertemuan PAN dan PPP':
Simak selengkapnya, di halaman selanjutnya:
"Jadi saya kira sekarang ini Golkar itu sedang konsolidasi untuk memenangkan pilpres, pileg, dan pilkada," katanya.
"Wacana isu munaslub harus segera diredam kalau ada gejolak internal, kita kan sedang hadapi tahun politik, maka jangan sampai Golkar dimasuki orang luar, untuk mengganggu, menyusupi kekompakan partai Golkar," kata dia.
Golkar DKI Siap Lawan Penggulingan Airlangga Hartarto
Kabar Partai Golkar diterpa isu liar munaslub untuk mengganti Airlangga Hartarto juga mendapat respons kader beringin di Ibu Kota. Golkar DKI Jakarta siap melawan gerakan penggulingan Airlangga.
"Terkait isu munaslub yang saat ini berkembang, saya kira ini diembuskan oleh pihak-pihak yang ingin mengganggu soliditas Partai Golkar yang saat ini justru kompak di bawah kepemimpinan Ketua Umum Bapak Airlangga Hartarto," ujar Ketua DPD I Golkar DKI Jakarta Ahmed Zaki Iskandar kepada wartawan, Kamis (12/5).
Zaki menegaskan berada di belakang Airlangga Hartarto. Golkar DKI, katanya, siap menjadikan Airlangga sebagai capres.
![]() |
"Saya tegaskan Golkar DKI Jakarta solid mendukung kepemimpinan Bapak Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum dan mendukung beliau sebagai calon presiden dari Partai Golkar di tahun 2024," katanya.
"Jika ada pihak-pihak yang ingin melaksanakan munaslub di luar koridor aturan partai, maka Golkar DKI Jakarta pihak yang pertama akan menolak itu," ujar Zaki.
Simak selengkapnya, di halaman selanjutnya:
Golkar Dinilai Masih Solid
Isu liar penggulingan Airlangga Hartarto dinilai masih bisa diredam. Pasalnya, Partai Golkar dinilai masih solid sejauh ini.
"Sejauh ini berita yang mengatakan isu munaslub masih didasarkan pada sumber-sumber yang tidak jelas. Suara dari internal Golkar sejauh ini masih menunjukkan Golkar solid," kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi kepada wartawan, Kamis (12/5).
Burhanuddin berbicara soal popularitas ketum Partai Golkar dari masa ke masa. Dia menyebut suara partai berlambang pohon beringin ini tidak tergantung popularitas ketua umum mereka.
"Suara Golkar sendiri dari pemilu ke pemilu tidak ditentukan oleh popularitas para ketua umumnya. Sejak zaman Akbar Tandjung, Jusuf Kalla, Aburizal Bakrie, hingga Airlangga Hartarto, Golkar tidak bergantung pada ketua umumnya," ujar Burhanuddin.
Burhanuddin menyebut Golkar merupakan partai modern yang tak bergantung terhadap ketokohan personal, melainkan kaderisasi kuat hingga ke akar.
"Ini yang menjelaskan mengapa perolehan kursi Golkar di parlemen tidak bergeser di peringkat kedua partai yang memiliki kursi paling banyak di DPR," kata Burhanuddin.
Burhanuddin menyebut kader Golkar harus mendukung Airlangga untuk meningkatkan popularitas. Sosialisasi tentang Airlangga, katanya, harus dimasifkan untuk menambah suara partai.
"Tugas kader Golkar untuk mensosialisasikan Ketua Umum partai mereka, apalagi sebagai Menko Perekonomian Kabinet Jokowi, tentu banyak capaian yang bisa dikampanyekan untuk meningkatkan popularitas Airlangga, yang tentu pada akhirnya akan membantu meningkatkan suara Golkar," ujar dia.