Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) mengevaluasi kinerja legislasi DPR pada masa sidang IV 2021-2022. Formappi mencatat ada kemajuan, salah satunya pimpinan DPR bersedia bertemu dengan massa mahasiswa yang melakukan aksi di depan gedung DPR.
"Ada sebuah kemajuan dalam MS IV ini di mana Pimpinan DPR bersedia bertemu dan menerima para demonstran," kata peneliti Formappi Bidang Pengawasan M Djadijono saat konferensi pers secara daring, Kamis (12/5/2022).
Djadijono mengungkit aksi mahasiswa pada 11 April lalu yang menolak wacana penundaan pemilu 2024 sekaligus perpanjangan masa jabatan presiden. Saat itu, pimpinan DPR bersama Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menemui para demonstran.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pertama, ketika Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad, Lodewijk Freidrich Paulus, dan Rachmat Gobel serta Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menemui para demonstran di depan Gedung DPR pada 11 April 2022," ujar Djadijono.
Selain itu, Djadijono menyoroti Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad dan Rachmat Gobel yang menerima sejumlah perwakilan demonstran buruh dan mahasiswa di gedung DPR pada 21 April 2022. Djadijono menyebut hal itu sebagai sebuah kemajuan.
"Kedua, Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad dan Rachmat Gobel menerima sejumlah perwakilan demonstran di gedung Nusantara III Lantai 4 pada 21 April 2022," katanya.
"Dikatakan sebuah kemajuan karena sangat jarang atau belum pernah ada anggota DPR apalagi pimpinan sebelumnya yang bersedia menemui atau menerima demonstran, baik di luar gedung maupun di dalam gedung DPR," imbuhnya.
Dengan demikian, kata dia, sudah timbul kesadaran di kalangan DPR untuk menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat. Hal itu juga dapat meredam kerusuhan saat demo.
"Ini adalah langkah baik karena dengan demikian masyarakat yang berdemo merasa aspirasinya sudah ditampung dan diterima oleh pihak terkait, sehingga dapat mencegah pendemo melakukan kerusuhan," katanya.
Meski begitu, Djadijono mengingatkan DPR harus sadar bahwa kinerjanya tak luput dari kekurangan. Menurutnya, DPR perlu meminta maaf kepada para demonstran karena belum bekerja dengan baik.
"DPR juga harus sadar bahwa terjadinya demo-demo tersebut menggambarkan DPR kurang bekerja dengan baik. Selain itu DPR juga perlu meminta maaf kepada para pendemo karena belum bekerja dengan baik," kata dia.
Lihat juga Video: Mahasiswa Bakal Demo di Istana dan DPR, Sampaikan 7 Tuntutan